Jumat, 14
Februari 2019
Markus 7:31-37
7:31.
Kemudian Yesus meninggalkan pula daerah Tirus dan dengan melalui Sidon pergi ke
danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis.
7:32
Di situ orang membawa kepada-Nya seorang yang tuli dan yang gagap dan memohon
kepada-Nya, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas orang itu.
7:33
Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian,
Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah
orang itu.
7:34 Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan
berkata kepadanya: "Efata!", artinya: Terbukalah!
7:35
Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat
lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik.
7:36
Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan
menceriterakannya kepada siapapun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin
luas mereka memberitakannya.
7:37
Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya
baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya
berkata-kata."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, di dalam hidup beragama yang disebut beriman adalah masuk dan menerima kehidupan ilahi. Padahal kehidupan ilahi adalah misteri yang tak terselami.
- Tampaknya, dengan beriman orang sadar bahwa hidup memang merupakan misteri. Sekalipun ilmu pengetahuan dan tekhnologi berkembang amat pesat, itu semua hanya menjadi bagian yang amat kecil dari misteri kehidupan.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun kehidupan ilahi merupakan misteri yang tak terselami, makin dekat seseorang dengan rahasia kehidupan-Nya makin terbukalah dia baik jiwa raganya sehingga makin sambunglah dia dengan realita apapun yang dihadapinya. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang menyadari bahwa beriman adalah keterbukaan diri sambung dengan siapapun dan apapun.
Ah, beriman itu ya cukup menjalani wajib-wajib agama.
0 comments:
Post a Comment