diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 2735 Diterbitkan: 27 Juli 2013 Diperbaharui: 31 Mei 2014
- Perayaan12 Februari
- LahirHidup pada awal Abad ke-4
- Kota asalMelitene (sekarang Malatya, Turkey)
- Wilayah karyaAnthiokhia, Konstantinopel
- Wafat12 Februari 381 | Oleh sebab alamiah
- KanonisasiPre-Congregation
Pada abad keempat, Meletius dipanggil untuk menggembalakan Gereja. Penganiayaan Romawi telah usai dan Kaisar Konstantinus telah mengakui kekristenan sebagai agama yang sah pada tahun 315. Tapi awan badai berkumpul dalam Gereja yang saat itu sedang mengalami perpecahan. Sebagian menganggap diri Kristen, sebagian Arian.
Bidaah Arian menyangkal bahwa Yesus adalah Tuhan. Sebagian orang mempercayai kesesatan ini sebab hal-hal tidak begitu jelas bagi mereka pada waktu itu. Uskup Meletius (Gereja Orthodox menyebutnya: Patriark Meletius) mencintai Gereja dan setia kepada Yesus. Ia percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan sadar bahwa Gereja harus berbicara jelas mengenai siapa Yesus. Meletius ditahbiskan menjadi Uskup Antiokhia pada tahun 361. Kaum Arian menjadi berang. Selama duapuluh tahun berikutnya, Meletius adalah seorang uskup yang sabar dan penuh kasih. Tetapi hidupnya dipersulit oleh orang-orang yang tidak menerimanya. Ia kerap harus menyingkir ke tempat persembunyian sebab orang-orang lain mengklaim diri sebagai uskup di keuskupannya. Tetapi St. Meletius adalah uskup yang sebenarnya; dan ia akan dengan penuh kesabaran kembali sesegera mungkin. Ketika Kaisar Valens wafat pada tahun 378, kaum Arian mengakhiri penganiayaan mereka.
Pada tahun 381 diselenggarakanlah suatu pertemuan Gereja yang besar, yang dikenal sebagai Konsili Konstantinopel. Para uskup hendak membicarakan kebenaran-kebenaran penting iman kita. Uskup Meletius membuka pertemuan-pertemuan dalam Konsili Gereja dan memimpin sidang. Kemudian, menjadi kesedihan semua uskup, ia wafat di sana, di salah satu pertemuan.
Pada tahun 381 diselenggarakanlah suatu pertemuan Gereja yang besar, yang dikenal sebagai Konsili Konstantinopel. Para uskup hendak membicarakan kebenaran-kebenaran penting iman kita. Uskup Meletius membuka pertemuan-pertemuan dalam Konsili Gereja dan memimpin sidang. Kemudian, menjadi kesedihan semua uskup, ia wafat di sana, di salah satu pertemuan.
Para bapa Gereja dan Santo-santo besar seperti Yohanes Krisostomus dan Gregorius dari Nazianzen ikut ambil bagian dalam Misa Pemakamannya bersama segenap uskup yang hadir dalam Konsili. Jemaat Konstantinopel berbondong-bondong datang ke gereja pula. St. Gregorius Nazianzen yang menyampaikan homili pemakaman. Ia berbicara mengenai seorang uskup yang lemah lembut, yang seperti Kristus, dan yang dikasihi semua orang. Ia benar; semua orang yang mencintai Gereja mengasihi St. Meletius. St. Gregorius berbicara mengenai ketenangan dan senyumnya yang hangat, suara kebapakan dan sentuhan kasih Uskup Meletius. Uskup kudus ini wafat pada tanggal 12 Februari 381.
Konsili Konstantinopel kemudian menghasilkan keputusan yang tegas dan jelas yang mengutuk Aranisme. Ajaran sesat ini akhirnya dengan sendirinya surut pengaruhnya dalam Gereja dan kemudian menghilang.
0 comments:
Post a Comment