Sabtu, 29
Februari 2020
Lukas 5:27-32
5:27.
Kemudian, ketika Yesus pergi ke luar, Ia melihat seorang pemungut cukai, yang
bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya:
"Ikutlah Aku!"
5:28
Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia.
5:29
Dan Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Dia di rumahnya dan sejumlah
besar pemungut cukai dan orang-orang lain turut makan bersama-sama dengan Dia.
5:30
Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid
Yesus, katanya: "Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut
cukai dan orang berdosa?"
5:31
Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: "Bukan orang sehat yang
memerlukan tabib, tetapi orang sakit;
5:32 Aku datang bukan untuk
memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, ada gambaran bahwa dalam masa puasa orang beragama melatih diri untuk hidup selaras dengan kehendak Tuhan. Untuk ikut kehendak Tuhan orang harus hidup tertib menyingkiri pola hidup tak beraturan.
- Tampaknya, dalam masa puasa orang mengurangi makan dan minum. Orang belajar menahan diri agar hidup baik dan menjauhi pergaulan dengan orang-orang pengumbar nafsu.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun dalam hidup selalu menjaga diri sesuai dengan perintah agama, orang belum tentu sudah sungguh ber-Tuhan kalau di dalam pergaulan masih pilih-pilih bahkan menolak orang-orang ngawur yang tak memperhatikan penjagaan diri. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang tidak akan memonopoli kebaikannya hanya untuk diri sendiri tetapi untuk siapapun terutama untuk mendekatkan kebaikan itu di antara orang-orang tidak baik.
Ah, mana mau orang-orang bejat menerima kebaikan.
0 comments:
Post a Comment