Matius 5:33-37
5:33.
Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan
bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan.
5:34
Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit,
karena langit adalah takhta Allah,
5:35
maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem,
karena Yerusalem adalah kota Raja Besar;
5:36
janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa
memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun.
5:37 Jika ya, hendaklah kamu
katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari
pada itu berasal dari si jahat.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, dengan beragama orang ingin hidup suci. Agama dipandang menjadi penghantar orang masuk dalam kekudusan ilahi.
- Tampaknya, makin serius orang menjalani agama, makin masuklah dia dalam kesucian. Keseriusan itu dijalani lewat ketekunan dalam doa dan ibadat serta upaya memperdalam ajaran-ajaran agama.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun amat rajin menjalani apapun perintah dan kebiasaan agama, orang belum tentu berada dalam lingkungan kesucian kalau tidak biasa menjaga keselarasan ucapan dengan realita pikiran dan perasaan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan biasa mengutarakan ucapan sebagai ungkapan realitas yang dipikir, dirasa, dan apapun yang ada dalam kalbu.
Ah, kalau bicara lugas dapat tidak disukai banyak
orang karena jadi tidak sopan.
0 comments:
Post a Comment