diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 7968 Diterbitkan: 29 Agustus 2013 Diperbaharui: 15 Jun 2016
- erayaan17 Juni
- LahirTahun 1797
- Kota asalGaillac - Perancis
- Wafat24 Agustus 1856 | Oleh sebab alamiah
- Venerasi19 Maret 1935 oleh Paus Pius XI
- Beatifikasi18 Juni 1939 oleh Paus Pius XII
- KanonisasiTahun 1951 oleh Paus Pius XII Sumber : Katakombe.Org
Emilia de Vialar lahir dari sebuah keluarga bangsawan. Ia adalah anak tertua dari tiga bersaudara, dan putri satu-satunya dari Baron James Agustine dan Antoinette de Vialar. Karena sentimen anti Gereja Katholik pada tahun-tahun awal setelah Revolusi Perancis, Emily dibaptis secara sembunyi-sembunyi, dan belajar agama secara diam-diam dirumah oleh ibunya. Pada usia 7 tahun ia dikirim ke Paris, Perancis untuk pendidikannya. Ibunya meninggal ketika Emily berusia 15 tahun, dan gadis itu kembali ke rumah untuk menemai ayahnya.
Baron de Vialar berusaha mencarikan seorang suami yang pantas bagi puterinya. Tetapi, ia menjadi marah ketika Emilia menolak mentah-mentah untuk menikah. Ayahnya kerap kali memulai perdebatan dan membentak-bentak Emilia dalam amarah. Emilia tahu bahwa ia rindu menjadi seorang biarawati religius dan mempersembahkan hidup sepenuhnya kepada Tuhan.
Ketika Emilia berusia duapuluh satu tahun, seorang imam baru tiba di Gaillac. Imam itu adalah Romo Mercier. Ia membimbing Emilia dalam panggilannya. Emilia berniat membantu orang-orang yang miskin dan sakit. Romo Mercier membantunya membuka sebuah pelayanan umum di serambi rumah de Vialar. Ayah Emilia tidak senang dengan segala gangguan ini. Saling bersitegang antara Emilia dan ayahnya berlangsung hingga limabelas tahun lamanya. Kemudian, kakek Emilia, Baron de Portal, meninggal dunia. Kakeknya meninggalkan warisan untuk Emilia dan pada akhirnya Emilia dapat memiliki kebebasan yang dibutuhkannya untuk memulai karya besar bagi Tuhan. Dengan bantuan Romo Mercier, Emilia membeli sebuah rumah besar di kota kediamannya. Ia dan tiga perempuan lain memulai suatu ordo religius. Mereka mendesain jubah dan memilih nama. Mereka menyebut diri sebagai Suster-suster St. Yosef dari Penampakan. (Dalam Injil Matius, seorang malaikat menampakkan diri kepada Yosef untuk memberitahukan kepadanya bahwa anak dalam rahim Maria adalah dari Tuhan.)
Ketika Emilia berusia duapuluh satu tahun, seorang imam baru tiba di Gaillac. Imam itu adalah Romo Mercier. Ia membimbing Emilia dalam panggilannya. Emilia berniat membantu orang-orang yang miskin dan sakit. Romo Mercier membantunya membuka sebuah pelayanan umum di serambi rumah de Vialar. Ayah Emilia tidak senang dengan segala gangguan ini. Saling bersitegang antara Emilia dan ayahnya berlangsung hingga limabelas tahun lamanya. Kemudian, kakek Emilia, Baron de Portal, meninggal dunia. Kakeknya meninggalkan warisan untuk Emilia dan pada akhirnya Emilia dapat memiliki kebebasan yang dibutuhkannya untuk memulai karya besar bagi Tuhan. Dengan bantuan Romo Mercier, Emilia membeli sebuah rumah besar di kota kediamannya. Ia dan tiga perempuan lain memulai suatu ordo religius. Mereka mendesain jubah dan memilih nama. Mereka menyebut diri sebagai Suster-suster St. Yosef dari Penampakan. (Dalam Injil Matius, seorang malaikat menampakkan diri kepada Yosef untuk memberitahukan kepadanya bahwa anak dalam rahim Maria adalah dari Tuhan.)
Uskup Agung memberkati kongregasi dan pelayanan mereka. Para biarawati ini membaktikan diri dalam pelayanan fakir miskin dan orang-orang sakit, pula dalam pendidikan anak-anak. Dalam waktu tiga bulan, duabelas perempuan muda menggabungkan diri. Sr. Emilia mengucapkan kaul pada tahun 1835 bersama dengan tujuhbelas biarawati lainnya. Uskup Agung memberikan persetujuan atas regula para biarawati ini.
Suster-suster St. Yosef mulai membuka cabang-cabang biara. Pada tahun 1847, para biarawati pergi ke Birma dan pada tahun 1854 ke Australia. Dalam jangka waktu empatpuluh tahun, Moeder Emilia melihat kongregasinya berkembang dari serambi rumahnya di Gaillac, Perancis menjadi empatpuluh biara di segenap penjuru dunia.
Moeder Emilia menulis banyak surat yang mengungkapkan kasihnya yang luar biasa kepada Tuhan, kepada Gereja dan kepada sesama. Ia memberikan perhatian kepada semua orang. Ia melihat dalam hatinya orang-orang di mana saja yang membutuhkan kebenaran Injil dan kasih yang didatangkan oleh Kekristenan. Ia memohon kepada Yesus kekuatan yang ia butuhkan untuk terus maju. Kesehatan Moeder Emilia mulai memburuk sekitar tahun 1850. Ia wafat pada tanggal 24 Agustus 1856.
Suster-suster St. Yosef mulai membuka cabang-cabang biara. Pada tahun 1847, para biarawati pergi ke Birma dan pada tahun 1854 ke Australia. Dalam jangka waktu empatpuluh tahun, Moeder Emilia melihat kongregasinya berkembang dari serambi rumahnya di Gaillac, Perancis menjadi empatpuluh biara di segenap penjuru dunia.
Moeder Emilia menulis banyak surat yang mengungkapkan kasihnya yang luar biasa kepada Tuhan, kepada Gereja dan kepada sesama. Ia memberikan perhatian kepada semua orang. Ia melihat dalam hatinya orang-orang di mana saja yang membutuhkan kebenaran Injil dan kasih yang didatangkan oleh Kekristenan. Ia memohon kepada Yesus kekuatan yang ia butuhkan untuk terus maju. Kesehatan Moeder Emilia mulai memburuk sekitar tahun 1850. Ia wafat pada tanggal 24 Agustus 1856.
Sumber : Katakombe.Org
0 comments:
Post a Comment