Kamis, 17 Agustus 2017
Matius 22:15-21
22:15. Kemudian pergilah orang-orang Farisi; mereka
berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan.
22:16 Mereka menyuruh murid-murid mereka bersama-sama
orang-orang Herodian bertanya kepada-Nya: "Guru, kami tahu, Engkau adalah
seorang yang jujur dan dengan jujur mengajar jalan Allah dan Engkau tidak takut
kepada siapapun juga, sebab Engkau tidak mencari muka.
22:17 Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Apakah
diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?"
22:18 Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka
itu lalu berkata: "Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik?
22:19 Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak
itu." Mereka membawa suatu dinar kepada-Nya.
22:20 Maka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan
tulisan siapakah ini?"
22:21 Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu kata
Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan
kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."
Butir-butir
Permenungan
- Tampaknya, terhadap yang berseberangan apalagi yang selalu memusuhi, orang memang harus selalu bersikap hati-hati. Sekalipun dengan kata-kata manis musuh dapat selalu berusaha untuk mencelakakan.
- Tampaknya, untuk menghadapan omongan bahkan perdebatan dengan musuh ada pendapat bahwa orang harus punya banyak dan luas pandangan. Bacaan-bacaan akan memperkayanya sehingga sulit untuk dikalahkan.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sebanyak dan seluas apapun teori dan pandangan dimiliki, hal itu tidak akan menjadi landasan pembicaraan dengan orang-orang yang berseberangan dan bermusuhan bahkan dengan teman-teman sendiri, karena landasan utama untuk mendapatkan kebenaran dan wawasan sejati adalah fakta yang dihadapi bersama. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan selalu hidup berdasarkan pada dan bertolak dari kenyataan yang dihadapi.
Ah, hanya yang
menguasai banyak teori dan pendapat ahli yang sungguh hebat.
0 comments:
Post a Comment