Tuesday, October 31, 2017
Ternyata Ada Rumah Untuk Rama Tua
"Rama, pripun nek tempat makan kaya wau dalu niku didadekke tradisi?" (Rama, bagaimana kalau penempatan acara makan seperti tadi malam dijadikan kebiasaan?) tanya Mas Handoko, salah satu relawan Domus Pacis, kepada Rm. Bambang pada Minggu 29 Oktober 2017. Menanggapi pertanyaan itu Rm. Bambang berkata "Sing ngatur Bu Ninik kok. Jan-jane maune arep diseting neng njero. Aku terus njaluk tulung Bu Ninik supaya nunggoni le tata-tata amarga sing arep melu misa satus rongpuluhan" (Yang mengatur Bu Ninik. Sebetulnya semula akan ditata di dalam. Kemudian aku minta tolong Bu Ninik agar menunggu sebab yang akan menjadi peserta misa berjumlah 120an). "Wah, Bu Ninik nika pancen tegas lan pinter ngrembugi wong" (Bu Ninik memang tegas dan pandai untuk berembug dengan orang lain) sahut Mas Handoko.
Pembicaraan itu terjadi berkaitan dengan peristiwa malam sebelumnya, Sabtu 28 Oktober 2017. Keluarga Bapak Moses, salah satu anggota relawan masak untuk Domus Pacis, mengadakan peringatan seribu hari wafat ibu Pak Moses. Keluarga ini meminjam kapel Domus. Sejauh ditangkap oleh Rm. Bambang, pada mulanya dikatakan bahwa yang akan menjadi peseserta berjumlah sekitar 30-40an orang. Tetapi beberapa hari sebelum pelaksanaan Rm. Bambang mendapat informasi bahwa yang akan datang berjumlah 120an orang. "Yang tua-tua biar ada di dalam kapel, dan yang lain duduk dengan kursi diluar sekitar kapel" kata Pak Moses kepada Rm. Bambang. Karena yang menjadi penghubung adalah Bu Ninik, yang bersama suaminya juga menjadi relawan Domus, Rm. Bambang selalu menginformasikan segalanya kepada beliau.
Semua rama Domus Pacis tentu termasuk yang mendapatkan undangan Misa Peringatan Arwah malam itu yang dipimpin oleh Rm. Hadiyanto, pastor Paroki Pringwulung yang juga mendapatkan SK Keuskupan menjadi misnister Domus Pacis. Acara yang tertera dalam undangan menunjukkan bahwa jam 18.30 ada doa rosario dan baru pada jam 19.00 misa dimulai. Karena biasa makan malam pada jam 18.30, Rm. Bambang mengumumkan kepada para rama Domus bahwa makan malam untuk saat itu disediakan pada jam 18.00. Tetapi para rama yang ikut misa pada malam itu hanyalah Rm. Harto, Rm. Ria, Rm. Tri Hartono, dan Rm. Gito yang kini tinggal di pastoran Pringwulung. Rm. Kardi sudah ikut misa Sabtu pagi. Rm. Tri Wahyono karena kondisinya biasa berada di dalam kamar. Sedang Rm. Wito, Rm. Yadi, dan Rm. Bambang pergi pelayanan luar.
Ketika pulang pada jam 22.00, Rm. Bambang masih menjumpai Bu Ninik dan Pak Naryo, suaminya, serta Mas Handoko yang masih menunggu beberapa orang yang bersih-bersih. Bapak dan Ibu Moses pun juga masih ada. Mas Handoko dan Bu Ninik berceritera tentang Domus yang penuh orang. Selain yang duduk di kapel, para umat dari Lingkungan Maria Karmel Kolombo, tempat tinggal Keluarga Moses, banyak berdatangan. Kursi ditata dari samping selatan kapel, ke barat, dan terus ke utara hingga depan kamar makan Domus. Karena ada tiga rumah komunitas suster, banyak suster ikut datang bahkan menjadi anggota kor. Acara makan sesudah misa ditata di ruang serbaguna sebelah utara bangunan induk Domus. Katanya kursi ditata berhadap-hadapan bagus sekali. Semua yang dijumpai oleh Rm. Bambang tampak ceria dan Bapak Ibu Moses berkali-kali mengucapkan terima kasih. Dari semua yang terdengar oleh Rm. Bambang, ada kata-kata Bu Ninik kepada Pak Naryo, Mas Handoko, dan Rm. Bambang yang membuat tertawa "Tadi ada suster yang heran dan berkata 'Ternyata di sini ada rumah untuk para rama tua, ta?'", karena katanya suster itu telah berada di Paroki Pringwulung lebih dari enam bulan.
Beroleh Kebahagiaan Sejati
Rabu, 01 November 2017
HR Semua Orang Kudus
Refleksi harianku berdasarkan Mat 5:1-12a
Sekali
peristiwa Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya,
"Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang
empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah kamu, jika demi Aku kamu dicela
dan dianiaya, dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat; bersukacita
dan bergembiralah, karena besarlah ganjaranmu di surga."
Tuhan
Yesus Kristus terkasih, pada Hari Raya Semua Orang Kudus ini, ijinkan
daku merenungkan janji-janjiMu. Engkau mendaftar seluruh hal yang
mungkin dihindari oleh kebanyakan orang. Namun Engkau bersabda bahwa aku
akan bahagia jika mengalaminya dalam hidupku.
MenurutMu,
aku akan bahagia bila aku miskin, berdukacita, lemah lembut, lapar dan
haus akan kebenaran, murah hti, suci hati, membawa damai, dianiaya dan
dicela. Aku tahu, hal itu tak akan direkomendasikan kebanyakan orang.
Kebahagiaan
menuntut pengorbanan. Engkau menghendakiku memperoleh kebahagiaan
surgawi abadi. Maka bantulah aku menerima pengorbanan dan mengatasi
setiap kesulitan untuk beroleh surga. Bantulah aku semakin menginginkan
hal itu kini dan selamanya. Amin.
Muntilan, 31/10/2017
»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊ ·̵̭̌·̵̭̌«̶
Aloys budi purnomo Pr
Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang.
Aloys budi purnomo Pr
Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang.
Lamunan Hari Raya
Semua Orang
Kudus
Rabu, 1 November 2017
Matius 5:1-12a
5:1.
Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia
duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya.
5:2
Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya:
5:3.
"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang
empunya Kerajaan Sorga.
5:4
Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.
5:5
Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
5:6
Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan
dipuaskan.
5:7
Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
5:8
Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
5:9
Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak
Allah.
5:10
Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang
empunya Kerajaan Sorga.
5:11
Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu
difitnahkan segala yang jahat.
5:12 Bersukacita dan bergembiralah,
karena upahmu besar di sorga,
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, tak ada seorangpun yang tak ingin bahagia. Orang biasa merindukan kebahagiaan sebagai keadaan tanpa penderitaan.
- Tampaknya, dengan mendapatkan kebahagiaan orang berada dalam kondisi terpenuhi segala yang diinginkan. Orang Jawa menyebut tata tentrem karta raharja yang katanya bermakna “suatu keadaan wilayah yang tertib, tentram, serta sejahtera dan berkecukupan segala sesuatunya” (lihat http://artikatadari.blogspot.co.id/2017/03).
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun mengalami hidup tanpa tantangan dan ancaman serta segala kebutuhan dan keinginan tercukupi, orang belum tentu sungguh mengalami kebahagiaan yang sejatinya merupakan buah kesatuannya dengan yang ilahi yang di tengah kehidupan kongkret biasa dihayati dalam jalan susah derita. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang menghayati segala susah derita penuh pengorbanan justru sebagai jalan raya hidup bahagia sebagai tanda kekudusan.
Ah, hanya orang tak waras yang tak menyingkiri
ancaman.
Monday, October 30, 2017
Pertumbuhan Menakjubkan Kerajaan Allah
Selasa, 31 Oktober 2017
Selasa Pekan Biasa XXX
Refleksi harianku dalam doa berdasarkan Luk 13:18-21
Ketika mengajar di salah satu rumah ibadat, Yesus bersabda, "Kerajaan Allah itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya. Biji itu tumbuh dan menjadi pohon, dan burung-burung di udara bersarang di ranting-rantingnya. ... Kerajaan Allah itu seumpama ragi, yang diambil seorang wanita dan diaduk-aduk ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai seluruhnya beragi."
Tuhan
Yesus Kristus terkasih, Engkau bersabda padaku tentang dua perumpaan
untuk membantuku mengerti Kerajaan Surga. Engkau menegaskan bahwa
Kerajaan Allah itu tampaknya tak berpengaruh namun ia tumbuh menjadi hal
yang amat penting.
Kerajaan
Allah tumbuh dari awal yang kecil. Ia ditentukan bertumbuh secara
menakjubkan hingga membantu semua kemanusiaan dan bahkan yang mungkin
tak tercakup di dalamnya.
Bantulah
aku memiliki iman yang lebih kuat terhadap sabdaMu. Bantulah aku
menghargai dan menemukan kekuatan Kerajaan Surga. Semoga aku berkarya
bagi tersebarnya Kerajaan itu agar menjadi nyata dalam masyarakat dan
kebudayaanku selama-lamanya. Amin.
Girlan Ungaran, 31/10/2017
»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Aloys budi purnomo Pr
Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan;
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang;
Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang.
Aloys budi purnomo Pr
Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan;
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang;
Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang.
Lamunan Pekan Biasa XXX
Selasa, 31 Oktober 2017
Lukas 13:18-21
13:18.
Maka kata Yesus: "Seumpama apakah hal Kerajaan Allah dan dengan apakah Aku
akan mengumpamakannya?
13:19
Ia seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya; biji
itu tumbuh dan menjadi pohon dan burung-burung di udara bersarang pada
cabang-cabangnya."
13:20
Dan Ia berkata lagi: "Dengan apakah Aku akan mengumpamakan Kerajaan Allah?
13:21 Ia seumpama ragi yang diambil
seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir
seluruhnya."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, ada gambaran bahwa orang yang sungguh hidup akan selalu belajar mencari ilmu. Dengan ilmu pengetahuan orang akan mampu menguasai hidup.
- Tampaknya, karena hidup itu begitu luas, mendalam, dan rumit, maka ada banyak cabang ilmu pengetahuan. Apalagi di era global dengan kepesatan tekhnologi informasi, ilmu pengetahuan amat sangat berkembang sehingga makin banyak sekali spesialisasi pengetahuan.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, sepesat apapun ilmu-ilmu pengetahuan menghasilkan begitu banyaknya spesialisasi-spesialisasi, otak manusia sekalipun dari para ahli sedunia bersama-sama tak akan mampu mengurai kehidupan manusia secara menyeluruh lahir batin karena kesejatian hidup bukanlah terutama untuk diketahui tetapi untuk dihayati sebagai jalan kebahagiaan yang harus dijalani dengan olah hati. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan selalu menjaga dan mengembangkan kebiasaan olah kalbu dengan berbagai bayangan yang muncul dalam cita, rasa, dan karsa.
Sunday, October 29, 2017
Rama Kardi
"Ora sah diumumke, lho. Aku tak leren neng kene" (Jangan dimaklumkan, lho. Aku di sini istirahat) kata Rm. Kardi ketika Rm. Bambang masuk di kamarnya pada Selasa sore 17 Oktober 2017. Pada siang sekitar jam 11.00 hari itu Rm. Kardi, pastor di Paroki Mlati, berada di Domus Pacis. Semingguan sebelumnya memang sudah ada berita bahwa beliau akan menginap sementara hari di Domus. Katanya Rm. Kardi akan datang pada Senin 16 Oktober 2017. Tetapi baru pada hari Selasa rencana itu terjadi. Ketika datang ternyata beliau baru merasakan sakit merasakan beberapa gigi bagian atas yang baru saja dicabut. Pintu kamar yang beliau tempati tertutup. Pada saat Rm. Bambang masuk, Rm. Kardi tidak mampu berbicara menanggapi sapaannya. Bibirnya terkatup menahan sakit. Maka baru pada sore hari apa yang dikatakan di atas oleh Rm. Kardi terjadi pada sore sekitar jam 16.00.
Beliau memang membutuhkan waktu tak sebentar untuk menuntaskan garapan gigi dari cabut, dijahit, tertutup, sampai pasang gigi. Dokter yang menangani ternyata hanya di Jalan Gejayan yang dari Domus Pacis dapat ditempuh dengan jalan kaki sekitar 10 menit. "Wela, saiki wis ana sing tilik ha ha ha" (Sekarang sudah ada yang berkunjung ha ha ha) kata Rm. Bambang dengan tertawa pada saat lihat Rm. Kardi membawa tak plastik isi dos roti pada saat makan siang Senin 23 Oktober 2017. Padahal Rm. Kardi masih harus makan bubur dan belum dapat menikmati roti oleh-oleh. Maka roti itu hanya dinikmati oleh rama-rama lain. Dan pada hari ini, Senin 30 Oktober 2017, Rm. Kardi pun selalu tampak ceria dan seperti mampu menikmati rumah tua para rama tua.
Hati dan Budi Penuh Sukacita
Senin, 30 Oktober 2017
Senin Pekan Biasa XXX
Refleksi harianku dalam doa berdasarkan Luk 13:10-17
Pada
suatu hari Sabat Yesus mengajar dalam salah satu rumah ibadat. Di situ
ada seorang wanita yang telah delapan belas tahun dirasuk roh. Ia sakit
sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak.
Ketika Yesus melihat wanita itu, dipanggil-Nyalah dia. Lalu Yesus
berkata, "Hai ibu, penyakitmu telah sembuh." Kemudian wanita itu
ditumpangi-Nya tangan, dan seketika itu juga ia berdiri tegak dan
memuliakan Allah. ... Waktu Yesus berkata demikian, semua lawan-Nya
merasa malu, sedangkan orang banyak bersukacita karena segala perkara
mulia yang telah dilakukan-Nya.
Tuhan
Yesus Kristus terkasih, aku ingin mengalami sukacita perempuan dalam
Injil yang untuk pertama kalinya bisa berdiri tegak sesudah menderita
selama delapan belas tahun. Sebagai seorang beriman tentu ia memuji
Allah yang telah menyembuhkannya dan membebaskan dia.
Sayangnya,
di sudut lain dalam Injil terjadi perlawanan antara orang Farisi dan
Dikau. Argumen hampa dan legalistik ditunjukkan mereka yang menyatakan
diri mereka: munafik dan hampa.
Kini
aku dapat memperhatikan pertanyaan reflektif ini. Dapatkah aku
mengalami karya-karya baik sesama sebagai karya baik Allah? Apakah aku
juga cenderung bersikap munafik dalam cara hidupku khususnya dalam
menemukan hal baik dalam diri sesama? Anugerahilah aku hati dan budi
sukacita dalam menemukan segala yang baik dalam diri sesama kini dan
selamanya. Amin.
Muntilan, 29/10/2017
»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊ ·̵̭̌·̵̭̌«̶
Aloys budi purnomo Pr
Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan;
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang;
Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang.
Aloys budi purnomo Pr
Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan;
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang;
Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang.
Try the new Yahoo Mail
Lamunan Pekan Biasa XXX
Senin, 30 Oktober 2017
Butir-butir Permenungan
Lukas 13:10-17
13:11
Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh
sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi
dengan tegak.
13:12
Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata kepadanya:
"Hai ibu, penyakitmu telah sembuh."
13:13
Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga
berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah.
13:14
Tetapi kepala rumah ibadat gusar karena Yesus menyembuhkan orang pada hari
Sabat, lalu ia berkata kepada orang banyak: "Ada enam hari untuk bekerja.
Karena itu datanglah pada salah satu hari itu untuk disembuhkan dan jangan pada
hari Sabat."
13:15
Tetapi Tuhan menjawab dia, kata-Nya: "Hai orang-orang munafik, bukankah
setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat
dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman?
13:16
Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis, harus
dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham?"
13:17 Dan waktu Ia berkata demikian,
semua lawan-Nya merasa malu dan semua orang banyak bersukacita karena segala
perkara mulia, yang telah dilakukan-Nya.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, orang dapat disebut sungguh saleh karena taat beragama. Dia selalu tertib menjaga tata aturan keagamaan.
- Tampaknya, kesungguhan beragama juga terjadi karena orang juga mampu menjaga orang lain dalam beragama. Dia akan dengan tegas mengingatkan orang lain yang abai terhadap tata tertib beragama.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, setertib dan sedisiplin apapun orang dalam hidup keagamaan, kalau dalam hidupnya lebih menghargai dan menjaga harta kekayaan dari pada kemanusiaan sehingga abai pada kebutuhan orang yang menderita dengan berselubungkan tata keagamaan, sejatinya dia termasuk golongan kaum munafik. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati makin beragama seseorang, dia akan makin mengutamakan kemanusiaan.
Ah, pokoknya tata tertib itu harus dijalani dalam
keadaan apapun.
Saturday, October 28, 2017
Berpusat Allah dan Sesama dalam Kasih
Minggu, 29 Oktober 2017
Minggu Biasa XXX
Refleksi harianku dalam doa berdasarkan Mat 22:34-40
Jawab Yesus kepadanya, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang utama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
Tuhan
Yesus Kristus terkasih, Engkau mengajarku mengasihi Allah dan sesama
seperti diriku sendiri. Engkau menggabungkan dua perintah sedemikian
rupa hingga yang satu tak bisa dipenuhi tanpa yang lain. Tak ada kasih
kepada Allah tanpa kasih kepada pribadi manusia, yang diciptakan secitra
denganNya. Juga tak ada kasih bagi sesama tanpa kasih yang murn kepada
Allah.
Kasih
kepada sesama menuntut sikap mengutamakan sesama lebih dari diriku.
Cinta egois hanya akan membawa kesepian dan keterasingan. Melayani
sesama berarti memberikan kebaikan mereka yang benar, melayani mereka
sebagai ungkapan kasih kepada Allah.
Berilah
aku kekuatan untuk mengutamakan Dikau dan sesama dalam hidupku. Semoga
kasihku padaMu dan mereka yang di sekitarku serupa dengan kasihMu yang
Kau tunjukkan padaku. Bantulah aku mengasihi Allah dan sesama kini dan
selamanya. Amin.
Muntilan, 29/10/2017
»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Aloys budi purnomo Pr
Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan;
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang;
Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang.
Aloys budi purnomo Pr
Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan;
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang;
Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang.
Try the new Yahoo Mail
Lamunan Pekan Biasa XXX
Minggu, 29 Oktober 2017
Matius 22:34-40
22:34.
Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang
Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka
22:35
dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia:
22:36
"Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"
22:37
Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu
dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
22:38
Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
22:39
Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri.
22:40 Pada kedua hukum inilah tergantung
seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, ada anggapan bahwa orang yang bertanya itu karena ada hal yang tidak diketahui. Kalau tidak tahu akan sesuatu hal orang yang baik akan bertanya.
- Tampaknya, di masa dulu ada ungkapan “malu bertanya sesat di jalan”. Orang bertanya agar tidak mengalami kesesatan hidup.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, kalau muncul dari orang-orang yang punya sikap dan pandangan berseberangan, seluhur apapun isi yang ditanyakan memang dapat dilatarbelakangi oleh maksud buruk, tetapi dengan apapun kandungan niatnya sebuah pertanyaan tetap membutuhkan sajian jawaban. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati sekalipun tahu berada dalam bahaya orang tetap akan menebar kebaikan.
Ah, terhadap orang-orang yang biasa culas dan
memusuhi, orang harus menghindari sambung omong.
Friday, October 27, 2017
Inti Hidup Beragama?
diambil dari http://www.mirifica.net by
A. Gianto
MINGGU Biasa XXX tahun A ini dirayakan dengan bacaan Injil dari Mat 22:34-40. Dikisahkan jawaban Yesus terhadap pertanyaan seorang ahli Taurat yang bermaksud menjajaki pengetahuan keagamaannya. Ditanyakan kepada Yesus, manakah perintah yang paling utama dalam Taurat. Jawabannya, perintah yang terutama dan yang pertama ialah “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu!” (Ul 6:5). Dan perintah yang kedua ialah “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!” (Im 19:18). Ditambahkannya, pada kedua perintah itu bergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para Nabi. (Kitab para Nabi menurut orang Yahudi meliputi kitab-kitab sejarah dari Hak sampai Raj dan nabi-nabi Yes, Yer, Yeh dan ke-12 nabi lain; Dan tidak termasuk di sini).
Tentang Taurat
Pertanyaan kepada Yesus “Guru, perintah manakah yang terutama dalam hukum Taurat?” tentu membuat orang ikut berpikir, dari sekian banyak perintah dalam Taurat, manakah yang paling pokok. Dalam rumusan aslinya, pertanyaan tadi sebenarnya berbunyi: “Guru, perintah macam apa bisa disebut besar di dalam Taurat?” Jadi yang dipertanyakan bukanlah yang mana, melainkan macamnya, jenisnya, kategorinya. Pertanyaan ini mengarah pada ciri-ciri yang membuat perintah tertentu dapat dikatakan perintah besar. Memang diandaikan perintah-perintah dalam Taurat tidak sama bobotnya. Ahli Taurat itu mau tahu apa Yesus memiliki kemampuan menimbang-nimbang bobot aturan Taurat (613 jumlahnya) dan bukan hanya asal kutip sana sini.
Kaum terpelajar Yahudi menyadari bahwa tidak semua aturan tadi sama bobotnya. Yesus sendiri di lain kesempatan juga mengungkapkan kepekaan ini, misalnya mengenai hukum hari Sabat (Mat 12:1-14). Di situ kewajiban menguduskan Sabat dibawahkan kepada kewajiban berkurban dan melaksanakan belas kasihan. Mana prinsip memahami perintah yang satu lebih pokok dari yang lain? Soal ini dijawab Yesus dengan mengutarakan dua perintah yang disebutkannya sebagai tempat bergantung semua hukum Taurat dan kitab para Nabi.
Perintah mengasihi Tuhan Allah dengan sepenuh-penuhnya yang dikutipnya dari Ul 6:5 itu termasuk ayat-ayat suci yang wajib didoakan dua kali sehari (pagi dan petang) oleh orang Yahudi yang saleh. Perintah Im 19:8 mengenai mengasihi sesama itu disertakannya sebagai perintah utama yang kedua.
Perintah Utama
Semalam saya mengajak tiga sekawan Matt, Luc, dan Mark ngobrol ke sana ke mari tentang perbincangan Yesus dengan pemuka-pemuka Yahudi seperti disampaikan Matt. Berikut ini beberapa potong pembicaraan kami di sela-sela hangatnya wedhang jahe depan Stasiun Gambir.
GUS: Kalian ini menyampaikan peristiwa yang sama tapi menaruh dalam konteks yang berbeda-beda. Bikin bingung pembaca. Matt, kau bilang kayak di atas tadi. Tapi, ekseget tahu kau memakai bahan dari Mark, ya kan?
MATT [mulai tak tenang, rada segan dengan kaum penafsir]: Versi Ul 6:5 yang dikutip Mark itu memuat empat unsur “segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatanmu”. Sebenarnya “segenap akal budi” yang dipakai Mark itu kan untuk menjelaskan arti “segenap hati”. Bagi orang Yahudi seperti kami, hati itu tempat bernalar, bukan tempat perasaan. “Segenap kekuatan” yang ada dalam teks Perjanjian Lama tidak dikutip kembali oleh Mark dan juga tak kutampilkan kembali karena sudah jelas bagi kami. [MARK manggut-manggut] Tapi Luc, ah dia tulis sesuai teks Perjanjian Lama “dengan segenap hati, jiwa, kekuatan”, tetapi ia juga masukkan tambahan Mark yang menyebut “dan segenap akal budi.”
LUC: Kalau pakai sumber Perjanjian Lama mestinya cermatan dikit, gitu kan?
MATT: Nyang bener aje! Tentang Perjanjian Lama kau tahu apa sih! Dalam versimu [Luk 10:25-28] kedua perintah itu kautaruh dalam mulut ahli Taurat yang menanyai Yesus, bukan dalam kata-kata Yesus seperti kami laporkan.
MARK [buru-buru menyela sebelum Luc sempat menukas Matt]: Sudah, sudah, yang itu asalnya juga dari tulisanku. Memang Yesus mengutip kedua perintah tadi [Mrk 12:29-31]. Tapi seperti kuceritakan, ahli Taurat tadi kemudian mengulang yang dikatakan Yesus [Mrk 12:32-33]. Ini yang diolah Luc, ya kan? Jadi kalian berdua benar. Jangan berantem kayak anak kecil, malu ah.
LUC: Peristiwa tanya jawab itu kupakai untuk mengantar kisah orang Samaria. Dia yang biasanya dianggap tak masuk hitungan itu toh bisa betul-betul menjadi sesama bagi orang Yahudi yang sedang mengalami musibah di perjalanan.
MATT: Bagiku, tanya jawab itu menunjukkan bahwa Yesus tak kalah piawainya dengan ahli Taurat dalam menafsirkan Perjanjian Lama.
GUS [mulai tertarik]: Gimana?
MATT: Begini, seperti ditulis Mark, ada tambahan dari Yesus bahwa tak ada perintah yang lebih utama dari keduanya tadi. Nah tambahan ini kupertajam dengan mengungkapkannya kembali demikian: “Pada kedua perintah inilah bergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para Nabi”.
GUS: Jadi, Matt, kau bermaksud menonjolkan pandangan Yesus bahwa kedua perintah memang menjadi dasar dan menjiwai semua hukum Taurat dan kitab para Nabi.
MATT [tersenyum puas, dapat angin]: Benar. Bukan maksud Yesus mengabaikan hukum-hukum lain. Justru ia mau menunjukkan makna kumpulan hukum itu. Ini kurang ditekankan Mark, apalagi Luc.
LUC: Tapi Matt, you kan tidak memberi contoh bagaimana mengasihi Tuhan sepenuh-penuhnya dan mengasihi sesama seperti diri sendiri. Orang sekarang lebih mudah menangkap bila diberi cerita. Pendekatan naratif. Itulah sebabnya kutampilkan perumpamaan orang Samaria itu.
MATT: Oke, deh. Cerita orang Samaria yang kauceritakan itu menjelaskan perintah kedua. Tapi perintah pertama?
LUC: Belum ngerti? Seluruh kisah Yesus menuju tujuan perjalanannya di Yerusalem (Luk 9:51-19:28) itu penjelasan naratif tentang mengasihi Tuhan dengan sepenuh-penuhnya. Kan nanti pada akhirnya di kayu salib Yesus menyerahkan nyawanya kepada Bapanya yang dikasihinya sepenuh-penuhnya – itu caraku menjelaskan.
MARK: Sudahlah, kita tak perlu menjelaskan sendiri tulisan kita, serahkan saja kepada ekseget.
GUS: Terima kasih, kukira kalian sendiri mau jadi penafsir. Gini, mengenai “kasihilah sesama seperti dirimu sendiri” ada yang masih perlu diulas. Kalian kan bermaksud mengatakan, kasihilah sesama yang punya pengalaman sama seperti dirimu sendiri, betul begitu? Jadi diingatkan bahwa kita ini pada dasarnya mengalami pahit getirnya kehidupan seperti orang lain. Maka ingat nanti kalau sudah merasa lebih beruntung, jangan lupa orang yang sedang ada dalam kesusahan, ya kan? Jadi tafsirnya bukan mengasihi sesama seperti halnya kita mengasihi diri kita sendiri.
MATT [melirik ke Mark yang tampak setuju]: Benar! Itu juga yang kumaksud dalam Mat 19:19 dan 22:39. Paul juga gitu, lihat Rom 13:9, Gal 5:14, juga Opa Jim dalam Yak 2:8.
LUC: Persis. Kalau mau bilang mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri, mestinya diulang kata “mengasihi” itu. Aku ingat kalimat seperti itu dalam tulisan Oom Hans (Yoh 15:12), “Inilah perintahku, yaitu supaya kamu saling mengasihi seperti aku (=Yesus) mengasihi kamu.”
GUS [lega mereka bertiga saling setuju]: Kalau bisa kurumuskan kembali, mengasihi Tuhan hendaknya dijalankan dengan kesadaran penuh (= segenap “hati”/”akal budi”) yang keluar dari keyakinan (= segenap “jiwa”) dan tekad utuh (= segenap “kekuatan”). Jadi bukan hanya setengah-setengah, mendua, atau ikut-ikutan, tapi dengan pengertian. Lalu mengasihi sesama itu kan karena sesama itu seperti kita-kita ini juga dalam suka duka kehidupan ini. Kalian tentunya tidak keberatan dengan parafrase ini.
Hidup Beragama
Pembicaraan malam itu kemudian semakin berpusat pada kemampuan Yesus memperlihatkan apa itu inti ajaran Taurat dan para Nabi, dari hukum-hukum dan kisah-kisah yang mengajarkan hidup sebagai orang percaya. Saya lontarkan pertanyaan kepada ketiga rekan tadi bagaimana penjelasannya kok Yesus bisa melihat sedalam itu dan menyampaikan pemahamannya kepada orang banyak. Jawab mereka: Yesus memenuhi kedua perintah utama tadi. Boleh dikatakan, seluruh hidupnya diserahkan untuk mengasihi Yang Mahakuasa dengan kesadaran penuh dan dengan keyakinan dan tekad yang matang. Dan semuanya ini terungkap dalam kesediaannya ikut merasakan yang dialami orang lain. Ia percaya orang lain itu juga seperti dia sendiri: dikasihi Allah dan oleh karenanya dapat mengasihi-Nya. Inilah dasar dan inti hidup beragama.
Pembicaraan dengan ketiga rekan itu semakin memperjelas betapa inti hidup beragama sebetulnya menomorsatukan Yang Mahakuasa dan sesama, bukan aturan-aturan agama belaka yang malah bisa menjauhkan orang dari sesama dan dari Nya sendiri.
Salam,
Tak Ada Yang Mustahil bagi Allah
Sabtu, 28 Oktober 2017
Pesta S. Simon dan Yudas, Rasul
Refleksi harianku dalam doa berdasarkan Luk 6:12-19
Sekali
peristiwa, Yesus mendaki sebuah bukit untuk berdoa. Semalam-malaman Ia
berdoa kepada Allah. Keesokan harinya, ketika hari siang, Ia memanggil
murid-murid-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang yang
disebut-Nya rasul. ... Lalu Yesus turun bersama mereka dan berhenti pada
suatu tempat yang datar. ... Dan orang banyak itu berusaha menjamah
Dia, karena dari pada-Nya keluar suatu kuasa, dan semua orang itu
disembuhkan-Nya.
Tuhan Yesus Kristus terkasih, hari ini adalah pesta St. Yudas dan St. Simom
yang disebut Zelot. St. Yudas dikenal sebagai pelindung kasus-kasus
yang mustahil. Itu berarti tak ada yang mustahil bagi Allah.
St.
Simon disebut Zelot, anggota kelompok yang berjuang secara politik
agitatif melawan penguasa Roma. Namun ia yakin untul belajar berubah
demi menyerap pesanMu tentang kebenaran Kerajaan Allah secara rohani.
Engkau mengenal kemampuannya untuk berubah. Maka St. Simon dapat disebut
santo pelindung agen perubahan.
Engkau
lebih berkuasa dari kedosaanku sejauh aku memiliki keinginan untuk
mengikuti Dikau. Engkau tidak memilih seorang bintang menjadi RasulMu.
Bantulah aku percaya pada daya rahmatMu untuk mengubah daku dan
membuatku kudus dan setia kini dan selamanya. Amin.
Muntilan, 27/10/2017
»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊ ·̵̭̌·̵̭̌«̶
Aloys budi purnomo Pr
Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan;
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang;
Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang.
Aloys budi purnomo Pr
Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan;
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang;
Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang.
Lamunan Pesta
Santo Simon dan
Santo Yudas, Rasul
Sabtu, 28 Oktober 2017
Lukas 6:12-19
6:12.
Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia
berdoa kepada Allah.
6:13
Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari
antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul:
6:14
Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan
Yohanes, Filipus dan Bartolomeus,
6:15
Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot,
6:16
Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.
6:17
Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ
berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang
dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon.
6:18
Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit
mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan.
6:19 Dan semua orang banyak itu berusaha
menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar dari pada-Nya dan semua orang itu
disembuhkan-Nya.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, orang dapat amat bahagia kalau terpilih menjadi golongan kepemimpinan dalam masyarakat. Dia masuk kaum elite dan bukan lagi hanya bagian dari masyarakat umum.
- Tampaknya, sebagai golongan elite orang kerap disebut golongan atas. Di kalangan masyarakat umum dia juga dapat disebut kaum yang berada di golongan puncak karena statusnya.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul dekat dengan kedalaman batin, sepenting dan setinggi apapun status seseorang di tengah masyarakat luas, sejatinya itu bukan hal yang membuat orang masuk golongan puncak di atas masyarakat umum tetapi makin menuntutnya tetap berada di dataran bersama orang umum dan makin intensif kebersamaannya karena dia justru terpanggil oleh nurani harus memperhatikan kebaikan umum. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang menghayati jabatan sosial bukan sebagai kedudukan tetapi panggilan kerja demi kebaikan umum.
Ah, yang namanya jabatan itu ya kesempatan mendapatkan
fasilitas.
Thursday, October 26, 2017
Untuk Rekan2 yang Punya Kendaraan Mobil Pribadi
diambil dari Chris Darmanto dalam WAG De Britto '68-71 Rabu 24-10-2017
🆘 Mau naik mobil? O.K. boleh, buka semua kaca, lalu
nyalakan AC selama beberapa menit, baru kemudikan kendaraan tersebut dapat ditutup kaca-kaca nya kembali.
🚗 Tidak heran, semakin banyak orang meninggal karena kanker.
Kita bertanya-tanya dari mana saja penyebabnya?
🚗 Disini ada sebuah contoh yang menjelaskan insiden-insiden yang dapat menyebabkan kanker.
🚗 Menurut sebuah penelitian, dashboard mobil,sofa, pengharum mobil bisa menghasilkan Benzene , racun penyebab kanker (karsinogen).
🚗 Luangkanlah waktu dan amatilah bau plastik dashboard yang terkena panas.
🚗 Selain menyebabkan Kanker, Benzene meracuni tulang-tulang anda, menyebabkan Anemia dan menurunkan jumlah sel darah putih.
Bila terhirup terus-menerus dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan Leukemia,
masenambah resiko penyebab kanker.
🚗 Tingkat Benzene di dalam ruangan yang bisa ditoleransi sebesar 50mg/ft2.
🚗 Sebuah mobil yang terparkir di dalam ruangan dengan jendela tertutup akan mengandung 400-800 mg Benzene.
🚗Jika parkir di luar ruangan dibawah sinar matahari pada 15 derajat ke atas, tingkat Benzene naik hingga 2000-4000 mg, 40X dari tingkat Benzene yang bisa ditoleransi.
🚗 Orang-orang yang sewaktu masuk ke dalam mobil, tidak membuka jendela sama sekali, berakibat akan menghirup banyak racun yang dengan sangat cepat masuk ke dalam tubuh anda.
Benzene adalah racun yang mempengaruhi ginjal dan hati... Buruknya, sangatlah sulit bagi tubuh untuk membasmi racun-racun tsb.
🚗 Jadi bukalah pintu dan jendela mobil sebelum anda masuk dan berilah waktu untuk racun-racun yg mematikan ini keluar, sebelum anda masuk ke dalam mobil.
🍒 Bagikanlah info ini kepada orang yang ada disekitar kita semoga dapat bermanfaat🍒
✍ sumber: Toyota Auto2000.
Bantu share dr grup sebelah, semoga bermanfaat.
🆘 Mau naik mobil? O.K. boleh, buka semua kaca, lalu
nyalakan AC selama beberapa menit, baru kemudikan kendaraan tersebut dapat ditutup kaca-kaca nya kembali.
🚗 Tidak heran, semakin banyak orang meninggal karena kanker.
Kita bertanya-tanya dari mana saja penyebabnya?
🚗 Disini ada sebuah contoh yang menjelaskan insiden-insiden yang dapat menyebabkan kanker.
🚗 Menurut sebuah penelitian, dashboard mobil,sofa, pengharum mobil bisa menghasilkan Benzene , racun penyebab kanker (karsinogen).
🚗 Luangkanlah waktu dan amatilah bau plastik dashboard yang terkena panas.
🚗 Selain menyebabkan Kanker, Benzene meracuni tulang-tulang anda, menyebabkan Anemia dan menurunkan jumlah sel darah putih.
Bila terhirup terus-menerus dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan Leukemia,
masenambah resiko penyebab kanker.
🚗 Tingkat Benzene di dalam ruangan yang bisa ditoleransi sebesar 50mg/ft2.
🚗 Sebuah mobil yang terparkir di dalam ruangan dengan jendela tertutup akan mengandung 400-800 mg Benzene.
🚗Jika parkir di luar ruangan dibawah sinar matahari pada 15 derajat ke atas, tingkat Benzene naik hingga 2000-4000 mg, 40X dari tingkat Benzene yang bisa ditoleransi.
🚗 Orang-orang yang sewaktu masuk ke dalam mobil, tidak membuka jendela sama sekali, berakibat akan menghirup banyak racun yang dengan sangat cepat masuk ke dalam tubuh anda.
Benzene adalah racun yang mempengaruhi ginjal dan hati... Buruknya, sangatlah sulit bagi tubuh untuk membasmi racun-racun tsb.
🚗 Jadi bukalah pintu dan jendela mobil sebelum anda masuk dan berilah waktu untuk racun-racun yg mematikan ini keluar, sebelum anda masuk ke dalam mobil.
🍒 Bagikanlah info ini kepada orang yang ada disekitar kita semoga dapat bermanfaat🍒
✍ sumber: Toyota Auto2000.
Bantu share dr grup sebelah, semoga bermanfaat.
Peka Menangkap Tanda Perdamaian
Jumat, 27 Oktober 2017
Jumat Pekan Biasa XXIX
Refleksi harianku dalam doa berdasarkan Luk 12:54-59
Pada
suatu ketika Yesus bersabda kepada orang banyak, "Hai orang-orang
munafik, kalian tahu menilai gelagat bumi dan langit, tetapi mengapa
tidak dapat menilai zaman ini? Dan mengapa engkau tidak memutuskan
sendiri apa yang benar? ....berusahalah berdamai..."
Tuhan
Yesus Kristus terkasih, Engkau mengijinkan daku memahami
penyelenggaraanMu lebih dalam dengan menangkap tanda-tanda kehadiranMu.
PenyelenggaraanMu membimbing semua hal.
Bantulah
aku menghayati hidup doa secara konsisten hingga aku lebih hidup
selaras dengan kehadiranMu. Berilah aku kepekaan mendalam akan
perdamaian.
Alih-alih
mengeluh dan gelisah, aku ingin hidup dalam atmosfir perdamaian dan
mengandalkan Dikau. Bantulah aku mengatasi kendangkalan hidup rohaniku
dan menerima kehadiranMu dakam hidupku kini dan selamanya. Amin.
JKI Golden Gate Graha Padma, 26/10/2017
»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Aloys budi purnomo Pr
Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan;
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang;
Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang.
Aloys budi purnomo Pr
Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan;
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang;
Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang.
Try the new Yahoo Mail
Lamunan Pekan Biasa XXIX
Jumat, 27 Oktober 2017
Lukas 12:54-59
12:54.
Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Apabila kamu melihat awan naik di
sebelah barat, segera kamu berkata: Akan datang hujan, dan hal itu memang
terjadi.
12:55
Dan apabila kamu melihat angin selatan bertiup, kamu berkata: Hari akan panas
terik, dan hal itu memang terjadi.
12:56
Hai orang-orang munafik, rupa bumi dan langit kamu tahu menilainya, mengapakah
kamu tidak dapat menilai zaman ini?
12:57
Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar?
12:58
Sebab, jikalau engkau dengan lawanmu pergi menghadap pemerintah, berusahalah
berdamai dengan dia selama di tengah jalan, supaya jangan engkau diseretnya
kepada hakim dan hakim menyerahkan engkau kepada pembantunya dan pembantu itu
melemparkan engkau ke dalam penjara.
12:59
Aku berkata kepadamu: Engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau
membayar hutangmu sampai lunas."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, di era global ilmu pengetahuan berkembangan amat pesat. Hal-hal amat kecil, yang pada zaman lampau luput dari pengamatan, kini makin diketemukan dan diteliti sehingga pengetahuan akan realita dunia makin luas dan mendalam.
- Tampaknya, di era global orang yang sungguh berpengetahuan akan makin ahli terhadap pernik tertentu dalam bagian bidang dunia tertentu. Makin ahli seseorang makin orang masuk dalam spesialisasi titik tertentu dalam bidang kecil tertentu yang menjadi pusat perhatian.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, sedalam apapun pengetahuan dengan kecermatan pengamatan dimiliki, kalau tidak disertai pemahaman akan perkembangan situasi hidup dan pola perilaku masyarakat tempat hidupnya, semua itu hanya akan membuat seorang yang berpengetahuan mudah jatuh dalam kemunafikan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan menempatkan segala pengetahuan dan ketrampilannya dalam konteks kehidupan masyarakat yang dihadapi dengan segala perkembangannya.
Ah, makin berpengetahuan orang akan makin mudah
mencari uang.
Wednesday, October 25, 2017
Selalu Mengasihi dan Melayani
Kamis, 26 Oktober 2017
Kamis Pekan Biasa XXIX
Refleksi harianku dalam doa berdasarkan Luk 12:49-53
Pada
suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Aku datang
melemparkan api ke bumi, dan betapa Kudambakan agar api itu selalu
menyala! Aku harus menerima baptisan dan betapa susah hati-Ku sebelum
hal itu berlangsung!"
Tuhan
Yesus Kristus terkasih, Engkau merindukan kobaran api ilahi dalam hati
para muridMu. Engkau menghendaki baptisanku menjadi cahaya suci hidup
ilahi yang dengan perhatian dan pembentukan, akan tumbuh sebagai api
kesucian Kristiani sejati. Bantulah aku mengolah kesadaran akan kasihMu
yang selalu menyertaiku.
Engkau
mewartakan bahwa saat untuk damai sejati akan dialami ketika Kerajaan
Allah ditegakkan dalam segala kepenuhannya. Aku akan mengalaminya dalam
konflik dengan kuasa dunia bahkan di antara keluarga dan komunitasku.
Untuk
mengalami damai sejati, aku harus selalu bersamaMu sebab Engkaulah
pusat hidupku. Terima kasih atas keluarga dan komunitasku. Bantulah aku
selalu mengasihi dan berdoa bagi mereka yang membenciku hingga aku dapat
melayani mereka dengan murah hati kini dan selamanya. Amin.
CampusMinistry_SCU, 25/10/2017
»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊ ·̵̭̌·̵̭̌«̶
Aloys budi purnomo Pr
Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan;
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang;
Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang.
Aloys budi purnomo Pr
Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan;
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang;
Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang.
Try the new Yahoo Mail
Subscribe to:
Posts (Atom)