Rabu, 18 Oktober
2017
Lukas 10:1-9
10:1.
Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu
mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak
dikunjungi-Nya.
10:2
Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena
itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan
pekerja-pekerja untuk tuaian itu.
10:3
Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah
serigala.
10:4
Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi
salam kepada siapapun selama dalam perjalanan.
10:5
Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi
rumah ini.
10:6
Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu
itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.
10:7
Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang
kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah
berpindah-pindah rumah.
10:8
Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah
apa yang dihidangkan kepadamu,
10:9 dan sembuhkanlah orang-orang sakit
yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat
padamu.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, di dalam hidup bersama biasa terdapat orang-orang yang muncul atau terpilih ikut menentukan maju dan berkembangnya kelompok atau organisasi. Mereka masuk dalam jajaran orang-orang yang kerap disebut tokoh.
- Tampaknya, seorang tokoh akan disebut baik kalau mampu menciptakan atau paling tidak menjalankan program dan kegiatan demi kebersamaan. Makin banyak jasa baik dibuat bagi banyak orang, makin hebatlah tokoh itu.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, sehebat apapun program dan kegiatan dibuat untuk memajukan kelompok atau organisasi sehingga amat banyak orang mendapatkan manfaat kehidupan, seseorang belum sungguh-sungguh menjadi tokoh hebat kalau tidak menjadi pemersiap hadirnya tokoh-tokoh ke depan yang akan berperan bagi kelompok atau organisasinya. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang dalam perjuangan bagi kebersamaan akan memandang hadiran sosok ke depan sebagai warna kegiatan-kegiatannya.
Ah, yang namanya tokoh itu yang punya status
terpandang dan atau kaya.
0 comments:
Post a Comment