diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 3083 Diterbitkan: 10 May 2017 Diperbaharui: 10 May 2017
- Perayaan19 March
1 November
20 Maret (di kota Pavia, Italia) - LahirTahun 1287
- Kota asalPavia, Lombardy, Italia
- Wafat19 Maret 1367 di Pavia, Italia - Sebab Alamiah
Tubuhnya ditemukan tetap utuh pada tahun 1854. - VenerasiTahun 1853 oleh paus Pius IX (cultus confirmed)
- BeatifikasiTanggal 17 Agustus 1854 oleh paus Pius IX
- Kanonisasi-
Beata Siblina Biscossi menjadi yatim piatu saat masih kanak-kanak. Ia tidak bersekolah dan telah bekerja sebagai pembantu rumah tangga sejak berusia 10 tahun. Pada usia 12 tahun ia menjadi buta dan tidak bisa bekerja lagi. Ia lalu diadopsi oleh sebuah komunitas kecil biarawati Dominikan di Pavia, Italia.
Dalam biara Sibyllina mulai mengembangkan devosi kepada Santo Dominikus dan mengharapkan penyembuhan melalui perantaraannya. Ketika penglihatannya tidak kunjung membaik, Siblina mulai berpasrah diri dan tulus menerima kebutaannya. Kepasrahan dan ketulusan akan kebutaan mata fisiknya justru membuka mata rohaninya. Ia mulai menerima penglihatan dari Santo Dominikus yang memintanya untuk menjadi seorang biarawati Dominikan. Dan iapun menjadi seorang suster dalam usia yang masih sangat muda.
Pada usia 15 tahun suster Sibilina menjadi seorang SEKLUSE (pertapa yang tinggal dalam sebuah sel pertapaan yang dikunci selamanya) dan menghabiskan sepanjang waktunya dalam doa dan meditasi. Dalam keheningan sel pertapaannya, suster Sibiliana kerap menerima penampakkan dari Santo Dominikius dan para kudus lainnya. Banyak orang datang kepadanya untuk meminta nasehat dan doa penyembuhan. Kata-kata sederhana dari biarawati Dominikan yang buta mata dan buta huruf ini, selalu menyejukkan hati setiap mereka yang mendengarnya. Doa-doanya polos dan sederhana, namun penuh dengan Kuasa Ilahi yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Dalam waktu singkat, tempat pertapaannya menjadi tempat ziarah bagi masyarakat kota Pavia dan seluruh wilayah Italia. Setiap hari ratusan orang akan mengantri didepan jendela sel pertapaannya.
Santa Sibiliana dapat merasakan kehadiran Tuhan dalam Sakramen Ekaristi. Suatu ketika seorang imam melewati pertapaannya dalam perjalanan untuk memberi sakramen Ekaristi dan pengurapan orang sakit. Suster Sibilina memanggilnya dan mengatakan bahwa hosti yang dibawanya belum di konsekrasi. Sang imam memeriksa dan menemukan bahwa dia telah membawa hosti dari wadah yang salah.
Suster Sibiliana tutup usia dengan tenang dalam sel pertapannya pada tanggal 19 Maret 1367. Ia dimakamkan di Gereja biara Dominikan di Pavia Italia. Dalam proses beatifikasinya di tahun 1854, makamnya dibuka dan jasadnya ditemukan tetap utuh.
0 comments:
Post a Comment