diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 6407 Diterbitkan: 27 October 2014 Diperbaharui: 13 Maret 2017
- Perayaan5 November
- LahirHidup pada abad pertama
- Kota asalYerusalem
- WafatMenurut tradisi wafat saat pembantaian anak-anak di Betlehem karena menyembunyikan anaknya; Santo Yohanes Pembabtis
- Beatifikasi-
- KanonisasiPre-Congregation
Zakharia adalah seorang imam yang bertugas di Bait Allah. Ia berasal dari golongan Abia dan aktif bertugas pada masa pemerintahan Raja Herodes Agung di Yudea. Ia dan istrinya, Santa Elisabet, merupakan keturunan Imam Harun dari suku Lewi. Elisabet masih merupakan kerabat dari santa Maria, ibu Yesus Kristus.
Dalam Injilnya Santo Lukas melukiskan bahwa Imam Zakharia dan Elisabet hidup dengan ketaatan penuh kepada Allah, tetapi mereka tidak memiliki anak sebab Elizabeth mandul dan mereka berdua telah berusia lanjut. Suatu hari saat sedang bertugas di Bait Allah, malaikat Gabriel menampakkan diri kepada Zakharia.
Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan. Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut. Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes. (Luk 1 : 11 – 18)
Namun, walaupun Tuhan sudah mengutus seorang malaikat untuk menyampaikan kabar gembira kepadanya, Zakharia masih juga ragu-ragu dan kurang percaya;
... kata Zakharia kepada malaikat itu: "Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya. (Luk 1:18)
Dan atas keraguan dan kekurang-percayaannya, Zakharia memperoleh sebuah hukuman.
Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu. Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya." (Luk 1:19 – 20)
Zakharia pun menjadi bisu, dan baru bisa berbicara kembali setelah anaknya itu lahir. Kitab suci menulis bahwa ketika itu Zakharia menjadi penuh dengan Roh Kudus, dan sambil memuji dan memuliakan Tuhan, ia bernubuat tentang masa depan anaknya Yohanes.
"Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya, Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu, seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus …..
Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya, untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka…. (Luk 1:68-70, 1:76-77)
Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya, untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka…. (Luk 1:68-70, 1:76-77)
Setelah kelahiran Yohanes Pembabtis, Injil cuma menyebutkan nama Zakharia sebanyak tiga kali. Yaitu pada Injil Lukas 3:2 tentang permulaan karya Yohanes Pembabtis, serta pada Matius 23:35 dan Lukas 11:51 saat Yesus mengecam para ahli taurat dan orang-orang Farisi. Menurut Origenes (seorang Teolog Kristen pada abad ketiga yang sangat berpengaruh), nama Zakharia yang disebut Yesus dalam Matius 23:35 dan Lukas 11:51 adalah Zakharia ayah Yohanes pembabtis, namun sebagian ahli kitab suci meragukannya.
Tradisi Gereja Orthodox mengatakan bahwa, pada saat pembantaian anak-anak di Betlehem, Zakharia menolak untuk memberitahukan keberadaan Yohanes kecil (yang sedang bersembunyi), oleh karena itu ia dibunuh oleh tentara Herodes. Kisah ini juga dicatat dalam sebuah injil apokrif dari abad ke-2 yang disebut Injil Yakobus.
Pada tahun 2003, ditemukan sebuah prasasti di Yad Avshalom Yerusalem. Tulisan pada prasasti yang berasal dari abad pertama di Yerusalem, ditafsirkan sebagai : "Ini adalah makam Zakaria, martir, imam yang kudus, ayah dari Yohanes." Hal ini meyakinkan para pakar bahwa ini adalah tempat pemakaman Zakharia ayah dari Yohanes Pembaptis.
0 comments:
Post a Comment