Selasa, 14 Mei 2013
Pesta Santo Matias
Yohanes 15:9-17
15:9 "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu.
15:10 Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.
15:11 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.
15:12 Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.
15:13 Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
15:14 Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.
15:15 Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.
15:16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.
15:17 Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, dalam hidup keagamaan pada umumnya hubungan dengan Tuhan digambarkan seperti yang terjadi dalam kehidupan institusi organisasi bahkan negara. Barangkali karena kerangka pikir dan rasa tradisional pola kerajaan pun mewarnai penghayatan hubungan dengan Tuhan dengan kerangka atasan dan bawahan.
- Tampaknya, kerangka institusional tradisional membuat kebanyakan penghayatan keagamaan menganggap Tuhan sebagai pembesar dari segala pembesar baik di dunia yang kasat mata maupun di dunia tak kasat mata. Tuhan menjadi yang amat berkuasa sekali dan manusia hanya sebagai golongan hamba bahkan seperti budak yang hanya dapat tunduk di hadapan-Nya.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa bahwa kehidupan ilahi adalah sumber dari segala hubungan kasih kemitraan yang membuat kehidupan mengalami kepenuhan sukacita sejati di relung hati. Dalam yang ilahi orang mengalami sebagai orang pilihan penuh harga dan dan secara spontan-alami siap menderita membawa kebaikan demi orang lain.
0 comments:
Post a Comment