Sabda Hidup
Jumat, 31 Mei 2013,
Pesta St Perawan Maria Mengunjungi Elisabet
Bacaan
Zef. 3:14-18a atau Rm. 12:9-16b; MT Yes. 12:2-3,4-bcd,5-6; Luk. 1:39-56
Lukas 1:39-56
1:39 Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda.
1:40 Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet.
1:41 Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus,
1:42 lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.
1:43 Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?
1:44 Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan.
1:45 Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana."
1:46 Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan,
1:47 dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku,
1:48 sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia,
1:49 karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.
1:50 Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia.
1:51 Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya;
1:52 Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah;
1:53 Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa;
1:54 Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya,
1:55 seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya."
1:56 Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya.
Renungan
Maria mengunjungi Elisabet menjadi tanda perjumpaan beda generasi yang meneguhkan.
Umumnya
generasi yang berbeda sulit untuk berkomunikasi dengan baik. Yang tua
sering berorientasi pada masa lalu, dan yang muda berorientasi pada
hidup harian yang sedang dijalani. Jenis kata dan latar belakang yang
berbeda sering membawa pada kesalahpahaman.
Hal seperti itu tidak
terjadi pada Maria dan Elisabet. Sekalipun Maria jauh lebih muda dari
Elisabeth namun percakapan di antara mereka terasa indah. Mereka saling
mengenal. Pengenalan itu bukan hanya pengenalan dari sisi luaran, tapi
sungguh pengenalan dari sisi dalam. Mereka saling mengerti apa yang
sedang terjadi. Karena itu pula mereka tidak canggung untuk saling
memuji.
Kontemplasi
Bayangkan dirimu bertemu orang yang selaras denganmu.
Refleksi
Tulislah pengalamanmu berelasi dengan generasi yang berbeda.
Doa
Tuhan semoga hidupku dihiasi oleh kerelaan-kerelaan untuk berdialog dg siapa saja dan saling memuji. Amin.
Perutusan
Aku akan bersahabat dengan siapapun, termasuk yang beda generasi.
Thursday, May 30, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment