Dr. FX. Suharnadi, SpPD-KEMD
Bagian Penyakit Dalam-Endokrinologi RS Panti Rapih
Domus Pacis, 08 April 2018
Catatan: Presentasi naskah menggunakan powrepoint dengan disertai gambar-gambaran yang di dalam sajian ini tidak disertakan.
Sejarah
Penelitian Sistem Peredaran Darah pada Manusia
Tulisan
pertama yang diketahui yang membahas tentang sistem peredaran darah ditemukan
pada Papirus Ebers (sekitar abad ke-16 SM), sebuah papirus medis Mesir kuno
yang berisikan lebih dari 700 resep dan obat.
Dalam papirus tersebut telah dikatahui bahwa
terdapat sambungan dari jantung ke arteri.
Orang Mesir berpikir bahwa udara masuk melalui
mulut dan masuk ke paru-paru dan jantung. Kemudian dari jantung, udara menuju
ke seluruh tubuh melalui arteri. Meskipun konsep tersebut hanya sebagian yang
benar, hal itu merupakan salah satu awal dari pemikiran ilmiah tentang sistem
peredaran darah.
Pada
abad ke-6 SM, ilmu tentang sirkulasi cairan penting di dalam tubuh telah
diketahui oleh Sushruta dalam Ayurveda pada zaman India Kuno.
Dia
juga telah mengetahui adanya arteri yang dideskripsikan sebagai “saluran”.
Katup jantung ditemukan oleh seorang dokter
dari sekolah Hippocratean sekitar abad ke-4 SM. Namun fungsinya belum
benar-benar dipahami.
Karena darah berkumpul pada vena setelah
kematian, arteri terlihat kosong. Hal tersebut membuat ahli anatomi kuno
menganggap bahwa saluran tersebut dipenuhi oleh udara dan fungsinya sebagai
alat transportasi bagi udara.
Seorang
dokter asal Yunani, Herophilus telah membedakan arteri dan vena.
Seorang
ahli anatomi Yunani Erasistratus mengamati bahwa arteri yang dipotong saat
hidup akan mengeluarkan darah. Dia menganggap bahwa penyebab udara meninggalkan
arteri adalah karena adanya darah yang masuk melalui pembuluh yang sangat kecil
diantara vena dan arteri.
Di
Roma pada abad ke-2 masehi, seorang dokter (tabib) dari Yunani Galen mengetahui
bahwa pembuluh darah membawa darah dan berhasil mengidentifikasi darah pada
vena (merah tua) dan arteri (lebih terang) serta mengetahui perbedaan
fungsinya.
Vena
mengambil sari-sari makanan yang berasal dari hati, sedangkan arteri membawa
udara yang berasal dari jantung. Darah yang mengalir dari kedua organ tersebut
ke seluruh tubuh akan digunakan langsung oleh tubuh dan tidak ada pengembalian
darah ke jantung maupun hati.
William
Harvey melakukan penelitian dan hasilnya diterbitkan dalam Exercitatio
anatomica de Motu Cordis et sanguinis di animalibus pada tahun 1628.
Ia menyatakan bahwa ada hubungan langsung
antara sistem vena dan arteri di seluruh tubuh dan bukan hanya pada paru-paru.
Ia juga berpendapat bahwa denyut jantung menghasilkan sirkulasi darah secara
terus menerus.
Pernyataan William Harvey berhasil meyakinkan
dunia kedokteran. Namun, Harvey tidak dapat mengidentifikasi sistem kapiler
yang menghubungkan arteri dan vena. Sistem kapiler tersebut ditemukan oleh
Marcello Malpighi pada tahun 1661.
Pada
tahun 1956, André Frédéric Cournand, Werner Forßmann dan Dickinson W. Richards
dianugerahi Hadiah Nobel Kedokteran atas penemuan mereka mengenai kateterisasi
jantung dan perubahan patologis dalam sistem peredaran darah.
Sistem
peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu
sistem organ yang berfungsi
memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga
menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis).
Sistem
ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme
setiap sel dalam tubuh
dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.
Pertama,
darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam arah
yang berlawanan.
Kedua,
yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan
protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengonsumsi,
sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan.
Metabolit
yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat) yang kemudian
diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjaldan usus besar).
Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan
bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh.
Pembuluh
nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang
membawa darah dari jantung. Fungsi ini
bertolak belakang dengan fungsipembuluh balik yang membawa
darah menuju jantung.
Sistem sirkulasi sangat
penting dalam mempertahankan hidup. Fungsi utamanya
adalah menghantarkan oksigen dan nutrisi ke
semua sel, serta mengangkut
zat buangan seperi karbon dioksida. Pada negara berkembang, dua kejadian
kematian utama disebabkan oleh infark miokardiumdan stroke pada sistem
pembuluh nadi, misalnya arterosklerosis.
Sistem
peredaran darah terdiri dari sistem kardiovaskular yang berfungsi untuk
mendistribusikan darah dan sistem limfatik yang mengedarkan getah bening. Kedua
sistem tersebut terpisah satu sama lain.
Komponen
penting dari sistem kardiovaskular manusia adalah jantung, darah, dan
pembuluh darah. Sistem ini mencakup sirkulasi paru-paru yang memberikan
oksigen ke darah dan membawa keluar karbon dioksida dan uap air dari tubuh.
Orang
dewasa rata-rata memiliki sekitar 5 sampai 6 liter darah, itu merupakan 7% dari
total berat badan. Sistem pencernaan pada manusia bekerja
dengan sistem sirkulasi untuk memberikan nutrisi ke jantung.
Darah
adalah jaringan fungsional yang terdiri dari plasma darah dan sel-sel
darah. Fungsi utama darah adalah untuk mengangkut sari-sari makanan dan
oksigen ke seluruh tubuh serta untuk membawa sisa metabolisme untuk dibuang
melalui sistem ekskresi.
Plasma
darah adalah cairan yang terdapat di dalam darah yang terdiri dari 91,5%
air. Sel darah terdiri dari eritrosit (sel darah merah), leukosit
(sel darah putih), dan trombosit (keping darah).
Fungsi
eritrosit adalah sebagai pembawa sari-sari makanan dan oksigen karena
mengandung hemoglobin. Fungsi leukosit adalah sebagai antibodi.
Sedangkan fungsi trombosit adalah untuk membekukan darah yang
keluar dari tubuh karena luka.
1.
Arteri
Arteri
(pembuluh nadi) adalah pembuluh darah berdinding tebal yang
membawa darah beroksigen dari jantung ke seluruh jaringan tubuh.
Dinding
arteri lebih tebal dibandingkan dinding vena dan keduanya terdiri
dari tiga lapisan: endothelium (bagian dalam), otot polos
dengan serat elastis (bagian tengah), dan jaringan ikat dan serat
elastis (bagian luar).
2.
Kapiler
Kapiler
adalah pembuluh darah yang sangat kecil dengan diameter
antara 5-10 mikrometer yang memungkinkan terjadinya pertukaran air,
oksigen, karbon dioksida, nutrien, serta limbah dengan sel di sekitarnya.
Kapiler
hanya terdiri dari satu lapis endothelium dan sebuah membran basal.
Arteri pada akhirnya akan bercabang ke bagian-bagian kecil yang disebut
arteriol dan kemudian menuju kapiler. Kapiler juga berfungsi membawa darah ke
dalam vena.
3.
Vena
Vena (pembuluh
balik) adalah pembuluh darah kecil yang umumnya membawa darah
terdeoksigenasi ke jantung dari jaringan.
Setelah
darah melalui jaringan tubuh, kapiler akan bergabung ke venula dan selanjutnya
bergabung ke vena. Semua vena pada akhirnya tergabung menjadi dua vena utama
yaitu vena cava superior (dari bagian tubuh diatas jantung) dan vena
cava inferior (dari bagian tubuh dibawah jantung). Kedua vena tersebut
masuk ke serambi kanan pada jantung.
Perbedaan Arteri dan Vena
DILIHAT
DARI
|
ARTERI
|
VENA
|
Arah
|
Dari jantung
ke seluruh tubuh
|
Dari seluruh
tubuh je jantung
|
Letak
|
Agak kedala
|
Agak keluar
bahkan dekat dari kulit
|
Struktur
|
Lebih liat
dan elastis
|
Lebih tipis
dan tidak elastis
|
Denyutan
|
Terasa
|
Tidak terasa
|
Tekanan
Darah
|
Lebih tinggi
|
Lebih rendah
|
Jika Terluka
|
Darah akan
memancar
|
Darah akan
menetes
|
Kandungan
Darah
|
Oksigen dan
sari-sari makanan
|
Karbon
dioksida dan uap air
|
Sirkulasi
dalam Sistem Peredaran Darah pada Manusia
Sirkulasi
Paru-Paru
Sistem
peredaran darah dari paru-paru adalah bagian dari sistem kardiovaskular dimana
darah kurang-oksigen dipompa dari jantung, melalui arteri pulmonalis
(arteri paru-paru), keparu-paru untuk
mengambil oksigen, dan kembali ke jantung melalui vena pulmonalis (vena
paru-paru). Di paru-paru (tepatnya di alveolus) terjadi pertukaran
gas antara oksigen dan karbon dioksida. Suplai darah untuk paru-paru
sendiri disuplai oleh sirkulasi bronkial.
Sirkulasi
Otak
Otak
mendapatkan suplai darah ganda yang berasal dari arteri di bagian depan
(arterior) dan belakang (posterior). Arteri arterior memasok darah otak bagian
depan. Sedangkan arteri posterior memasok darah ke otak bagian bekang dan
batang otak. Sirkulasi dari depan dan belakang akan bergabung di Lingkaran
Willis.
Sirkulasi
Ginjal
Sirkulasi
ginjal menerima sekitar 20% darah yang dikeluarkan oleh jantung. Ginjal
menerima darah dari aorta abdominal dan selanjutnya ke vena kava ascending.
Pembuluh ini selain untuk memberikan pasokan oksigen dan nutrisi ke ginjal,
sirkulasi ginjal juga berfungsi sebagai tempat penyaringan darah.
Penyakit
pada Sistem Peredaran Darah pada Manusia
Anemia
adalah
gejala kekurangan hemoglobin atau eritrosit di dalam darah.
Leukemia adalah peningkatan
jumlah eritrosit secara tidak terkendali. Leukemia juga disebut kanker darah.
Thalasemia adalah anemia yang
disebabkan oleh rusaknya gen pembentuk hemoglobin. Penyakit ini adalah penyakit
bawaan.
Varises adalah gejala
pelebaran darah pada betis.
Hemofili adalah kelainan
dimana darah menjadi sukar membeku.
Aterosklerosis
adalah
prekursor (penyebab) utama penyakit ini. Aterosklerosis
adalah penyakit yang ditandai dengan adanya plak kecil pada dinding arteri.
Plak tersebut dapat tumbuh hingga menyumbat arteri. Ketika arteri tersumbat,
maka pasokan oksigen dan nutrisi ke sel tujuan akan terhenti sehingga sel
tersebut mati. Penyakit tersebut dapat berlanjut menjadi serangan jantung atau
stroke.
Penyakit pembuluh darah tepi
- Pembuluh darah pada kaki
tersumbat atau menyempit oleh karena atherosklerosis
- Terutama pada pembuluh
darah berdiameter besar dan sedang
- Lebih banyak terjadi pada percabangan
BAGAIMANA
MENJAGA KELANCARAN ALIRAN DARAH?
- Menjaga agar pompa darah
(jantung) tetap normal : upayakan tekanan darah dalam batas normal
- Jaga pembuluh darah dari
atherosklerosis ataupun penyempitan
- Jika darah terlalu
kenthal upayakan mengkonsumsi obat-obat pengencer darah
- Pertahankan kadar gula
darah puasa : 70-130 mg/dl, kadar gula 2 JPP < 180 mg/dL, kadar LDL
kolesterol < 100, kadar Trigliseride < 150
- Jangan terlalu gemuk (IMT
: 22-25%)
- Hindari rokok dan alkohol
- Batasi karbohidrat dan
lemak
- Olah raga teratur
- Kelola stress dengan baik.
0 comments:
Post a Comment