warna liturgi Putih
Bacaan-bacaan:
Kis. 3:11-26; Mzm. 8:2a,5,6-7,8-9; Luk. 24:35-48. Bco Kis. 2:42-3:11.
Kis. 3:11-26; Mzm. 8:2a,5,6-7,8-9; Luk. 24:35-48. Bco Kis. 2:42-3:11.
Nas Injil:
35 Lalu kedua orang itupun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti. 36 Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: “Damai sejahtera bagi kamu!” 37 Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu. 38 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu? 39 Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku.” 40 Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka. 41 Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: “Adakah padamu makanan di sini?” 42 Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng. 43 Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka. 44 Ia berkata kepada mereka: “Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur.” 45 Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. 46 Kata-Nya kepada mereka: “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, 47 dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. 48 Kamu adalah saksi dari semuanya ini.
35 Lalu kedua orang itupun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti. 36 Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: “Damai sejahtera bagi kamu!” 37 Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu. 38 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu? 39 Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku.” 40 Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka. 41 Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: “Adakah padamu makanan di sini?” 42 Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng. 43 Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka. 44 Ia berkata kepada mereka: “Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur.” 45 Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. 46 Kata-Nya kepada mereka: “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, 47 dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. 48 Kamu adalah saksi dari semuanya ini.
Percikan Nas
Masa pasca kebangkitan menjadi saat istimewa bagi Tuhan untuk mendidik dan menguatkan keyakinan para murid. Di saat murid memperbincangkan aneka pertanyaan tentang diri-Nya, Ia hadir di tengah-tengah mereka dan meyakinkan penglihatan mereka. Yesus pun mengajar dan menegaskan banyak hal. Salah satu yang menarik hati saya sekarang ini adalah sabda, “dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini” ( Luk 24:47-48).
Para murid dan kita semua adalah saksi yang mesti mengabarkan pertobatan dan pengampunan dosa. Pernyataan Yesus ini menarik bagi saya karena Tuhan tidak pernah lelah memberikan ruang pertobatan dan pengampunan. Walau terasa sakit akan pengkhianatan manusia namun kasih-Nya jauh lebih kuat. Sampai kapan pun Ia terbuka pada pertobatan dan pengampunan.
Ada banyak kesempatan yang Tuhan berikan pada kita untuk berbalik pada kasih-Nya. Tuhan selalu menantikan kita kembali kepada-Nya. Pertanyaannya adalah kapan kita akan benar-benar kembali kepada-Nya? Kiranya layak kita untuk mencanangkan dalam hati untuk kembali kepada-Nya.
Masa pasca kebangkitan menjadi saat istimewa bagi Tuhan untuk mendidik dan menguatkan keyakinan para murid. Di saat murid memperbincangkan aneka pertanyaan tentang diri-Nya, Ia hadir di tengah-tengah mereka dan meyakinkan penglihatan mereka. Yesus pun mengajar dan menegaskan banyak hal. Salah satu yang menarik hati saya sekarang ini adalah sabda, “dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini” ( Luk 24:47-48).
Para murid dan kita semua adalah saksi yang mesti mengabarkan pertobatan dan pengampunan dosa. Pernyataan Yesus ini menarik bagi saya karena Tuhan tidak pernah lelah memberikan ruang pertobatan dan pengampunan. Walau terasa sakit akan pengkhianatan manusia namun kasih-Nya jauh lebih kuat. Sampai kapan pun Ia terbuka pada pertobatan dan pengampunan.
Ada banyak kesempatan yang Tuhan berikan pada kita untuk berbalik pada kasih-Nya. Tuhan selalu menantikan kita kembali kepada-Nya. Pertanyaannya adalah kapan kita akan benar-benar kembali kepada-Nya? Kiranya layak kita untuk mencanangkan dalam hati untuk kembali kepada-Nya.
Doa:
Tuhan terima kasih atas ruang dan kesempatan bagi kami untuk mengadakan pertobatan dan menerima pengampunan dosa. Ampunilah aku yang sering merasa tidak siap untuk bertobat. Kuatkanlah hatiku untuk selalu menyatu dengan-Mu. Amin.
Tuhan terima kasih atas ruang dan kesempatan bagi kami untuk mengadakan pertobatan dan menerima pengampunan dosa. Ampunilah aku yang sering merasa tidak siap untuk bertobat. Kuatkanlah hatiku untuk selalu menyatu dengan-Mu. Amin.
(goeng)
0 comments:
Post a Comment