Sore itu hari Sabtu tanggal 17 Maret 2018. Pada jam 16.00 mulai ada ibu yang datang dan menyerahkan makanan. Beberapa saat kemudian menyusul beberapa ibu lain datang bersama suami. Mereka juga menyerahkan makanan berbeda dari yang pertama. Anak-anak kecil dan beberapa remaja juga ada bersama ibu-ibu dan bapa-bapak tadi. Mas Abas, Mas Ardy, Bu Rini, dan Mas Handoko menerima macam-macam makanan itu dalam beberapa talam dan kemudian menyajikannya di meja yang sudah dsediakan. Di meja itu sudah tersedia satu trermos jumbo isi teh dan satu dos minuman mineral dalam botol-botol plastik. Siapapun yang datang pada sore hari itu di Domus Pacis langsung dipersilakan untuk menikmati macam-macam snak yang dibawa oleh para tamu seperti kado silang.
Kebanyakan yang datang pada sore itu adalah orang tua yang mengantar anak-anaknya untuk mengiringi Misa Sabtu Sore di Domus Pacis dengan nyanyian dan iringan konser. Anak-anak dan remaja yang nyanyi dan main musik adalah para murid sanggar yang diasuh oleh Bapak Yus. Sebenarnya mereka sudah mempersiapkan diri untuk mengiringi Misa Sabtu Sore pada tanggal 24 Februari 2018. Tetapi karena pada waktu itu para rama Domus sudah terikat janji menerima tamu lain, maka Bapak Yus meminta untuk datang pada tanggal 17 Maret. "Rama, sore ini kita nostalgia, ya. Lagu-lagu misa pakai gregorian berbahasa Latin. Nanti sesudah makan tampilannya adalah lagu-lagu dolanan Jawa tempo dulu" Kata Bapak Yus.
Tentu saja misa sore itu, yang dimulai pada jam 17.00, membuat Domus Pacis menjadi meriah hampir seperti Misa Minggu dengan umat umum. Rm. Bambang menjadi pemimpin misa dan rama-rama lain (Rm. Harto, Rm. Tri Hartono, dan Rm. Ria) ikut duduk di deretan depan. Rm. Bambang memang memberikan informasi kepada para relawan yang masuk menjadi anggota WAG Relawan DOMUS PACIS. Selain Bu Rini, Mas Handoko, dan Mbak Sri Handoko (para relawan yang ikut menyiapkan konsumsi), relawan lain yang bergabung adalah Bu Mardanu dan suami-istri Pak Naryo-Bu Ninik. Kebetulan ada lima orang ibu dari Lingkungan Yohanes Paulus Paroki Kota Baru yang datang ke Rm. Bambang. Kelima orang ibu ini pun kemudian juga ikut misa. Mas Abas dan Mas Ardy tentu juga ikut. Lektor yang tampil terdiri dari dua orang anak dan salah seorang ibu. Sehabis misa semua menikmati nasi goreng dan atau bakmi godog yang diurus oleh para relawan. Anak-anak dan remaja anggota sanggar diminta untuk makan lebih dahulu, karena mereka segera tampil nyanyi dan main musik yang mengalunkan lagu-lagu dolanan.
0 comments:
Post a Comment