Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, October 25, 2013

BERTUMBUH MELALUI KECEMASAN (Sajian 1)


Kolom "Pastoral Ketuaan" untuk beberapa hari ini akan menyajikan tulisan tentang bagaimana menata hidup batin. Tulisan ini ditulis oleh Henri J.M. Nouwen dalam buku Tarian Kehidupan yang diterjemahkan secara anonim dan tidak dinyatakan dari penerbit dan percetakan apa. 

Menghadapi Dorongan yang Memaksa

Ya Tuhan, Isak dari Ninive, guru spiritual yang besar berkata: "Ia yang mengetahui dosa-dosanya lebih besar daripada ia yang membangkitkan orang dari kematian. Ia yang bisa menangisi dirinya sendiri selama satu jam lebih besar daripada ia yang mengajar seluruh dunia; ia yang memahami kelemahannya sendiri lebih besar daripada ia yang melihat malaikat-malaikat." Kata-kata ini, ya Tuhan, betul-betul suatu kebenaran. Aku sadar bahwa kelekatanku dengan perbuatan-perbuatan dosa adalah suatu cara penghindaran menghadapi kedosaanku yang sebenarnya. Penghindaran menghadapi kedosaanku yang sebenarnya berarti juga penghindaran meenghadapi belas kasihan-Mu. Sepanjang aku belum mengalami belas kasihan-Mu maka aku tahu bahwa aku masih menghindari dosaku yang sebenarnya.

Datanglah ya Tuhan. Hancurkanlah dorongan-dorongan yang memaksaku, kecemasanku, ketakutanku, dan rasa bersalahku, buatlah aku melihat dosaku dan belas kasihan-Mu. Amin.
dari A Cry for Mercy

Berpindah Rumah

Bagaimana kita dapat hidup di tengah-tengah dunia yang ditandai dengan ketakutan, kebencian, dan kekerasan, serta tidak hancur karenanya? Ketika Yesus berdoa kepada Bapa-Nya untuk para murid-Nya Ia menanggapi pertanyaan ini dengan berkata:
"Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat. Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia" (Yohanes 17:15-16).

Hidup di dunia tanpa terikat kepada dunia meringkaskan sari kehidupan spiritual. Hidup spiritual selalu membuat kita sadar bahwa rumah kita sebenarnya bukanlah rumah ketakutan, di mana kekuatan-kekuatan kebencian dan kekerasan berkuasa, tetapi rumah kasih di mana Allah tinggal.

Hampir-hampir tak ada hari berlalu dalam hidup kita tanpa kita mengalami ketakutan, kecemasan, kekuatiran dan keterlekatan dari dalam dan dari luar diri kita. Kuasa-kuasa gelap ini telah merasuki setiap bagian dari luar dunia kita sampai ke tahap di mana kita tak pernah dapat melarikan diri dari padanya. Meski begitu masih mungkin untuk tidak menjadi milik kuasa-kuasa ini, tidak membangun tempat tinggal kita di antara mereka, tetapi memilih rumah kasih sebagai tempat tinggal kita. Pilihan ini tidak hanya kita buat satu kali saja untuk selamanya namun dengan menjalani hidup spiritual, berdoa sepanjang waktu dan dengan begitu bernapaskan napas Allah. Lewat hidup spiritual kita secara bertahap berpindah dari rumah ketakutan ke rumah kasih.
dari Behold the Beauty of the Lord

0 comments:

Post a Comment