Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, October 18, 2013

KENAIKAN HARGA


Dalam rangka ikut ambil bagian menjaga keutuhan ciptaan, Komunitas Rama Domus Pacis ikut memanfaatkan lahan tanah Domus untuk pelestarian lingkungan. Kehadiran Mas Heru, karyawan baru, dapat membuat kebun tergarap dan dapat dimanfaatkan untuk berbagai tanaman. Tanah di ruang dalam tengah bangunan induk yang dikelilingi kamar-kamar menjadi teduh karena tanam-tanaman. Suasananya terasa segar dengan berbagai macam ayam hias dan burung-burung perkutut dan deruk. Tanah bagian belakang di balik kamar makan, kamar Rama Harta, dan kamar Rama Bambang mulai diwarnai dengan ayam-ayam kampung dan tiga kotak kolam yang menampung ikan lele.

Berita Historia Domus kali ini difokuskan pada ikan lele. Sebenarnya untuk pemeliharaan lele kali ini adalah saat pertama pembelajaran. Hampir dua bulan lalu tiga kotak kolam diisi dengan masing-masing 1000 ekor benih lele. Rama Agoeng dibantu karyawan rajin memberi makan yang amat lahap kalau dilakukan malam hari. Maka Rama Agoeng biasa ke kolam pada jam 9 malam dan 4 pagi. Tugas Rama Harta dan Rama Bambang hanya membiasakan diri dengan aroma yang masuk kamar yang tadinya dikira ada cicak atau bangkai apa di kamar ha ha ha ...... Ketika lele-lele mulai besar, ternyata pemeliharaan jadi berubah. Ini pengetahuan baru. Dan pengetahuan itu datang sesudah beberapa kali berpuluh-puluh lele mengapung sesudah nyawanya hilang he he he .....

Hal yang tak terduga datang pada tanggal 6 Oktober 2013. Ini adalah hari rutin pelaksanaan Novena Ekaristi Seminar di Domus Pacis. Pada saat para peserta diajak nyanyi-nyanyi oleh Rama Bambang, Rama Agoeng menghampiri Rama Bambang. "Pripun nek lelene ditawakke? Pun wiwit dha gedhe. Sinten ngertos onten sing berminat" (Bagaimana kalau lele kita ditawarkan? Sudah banyak yang besar. Siapa tahu ada yang berminat" bisik Rama Agoeng yang dijawab Rama Bambang juga dengan bisikan "Diregani pinten?" (Diberi harga berapa?). "Biasane gangsal welas ewu sekilo" (Biasanya lima belas ribu per kilo gram)." "Gadhah timbangan napa?" (Apa kita punya alat timbangan?) "Mboten gadhah, je. Ning kira-kira isine 10, mila siji dietung mawon 1500 rupiah" (Tidak punya. Tetapi biasanya berisi 10 ekor, maka hitung saja 1500 rupiah per ekor). "Mboten kelarangen?" (Apa tidak mahal?). Rama Agoeng dan Rama Bambang berdiskusi dan akhirnya diputuskan Rp. 1.200 per ekor. Rama Bambang kemudian memberikan pengumuman produksi lele Domus Pacis dengan harga Rp. 1.200 per ekor. Sesudah acara selesai dan para peserta pulang, Rama Agoeng menunjukkan banyak uang. Ternyata lebih 200 ekor lele laku terjual. Beberapa hari lalu Mas Heru menawarkan lele Domus ke pasar. Ternyata di pasaran yang dicari adalah yang sekilo gram berisi 6 ekor. Untuk produksi Domus masih terhitung belum besar. Tetapi pasar utama produksi Domus barangkali adalah orang-orang yang berkunjung ke Domus. Tetapi, karena kini lele-lele mulai bertambah besar, harganya dinaikkan. Untuk saat ini Rp. 1.300/ekor. Ternyata hobi pun dapat membuat irit dan ikut meringankan beban keuangan. Dan seorang rama pun dapat menaikkan harga ha ha ha .....

0 comments:

Post a Comment