dari http://www.psychologymania.com
Pada
masa menopause, terjadi perubahan-perubahan pada tubuh, bak fisik,
fisiologis maupun psikologis. Perubahan fisik pada menopause ini
mempengaruhi kinerja tubuh seorang wanita. Menurut Aina (2009), yang
mengutip pendapat Hurlock, ketika seorang memasuki menopause, fisik
mengalami ketidaknyamanan seperti rasa kaku dan linu yang dapat terjadi
secara tiba–tiba disekujur tubuh, misalnya pada kepala, leher, dan dada
bagian atas.
Kadang–kadang
rasa kaku ini dapat diikuti dengan rasa panas atau dingin, pening,
kelelahan, jengkel, resah, cepat marah, dan berdebar-debar.
Beberapa keluhan fisik yang merupakan tanda dan gejala dari menopause yaitu:
Menurunnya gairah seks (Hilangnya hasrat seksual)
Wanita
mengalami penurunan dalam kadar testosteron mereka selama pra menopause
ini dapat mengakibatkan hilangnya hasrat seksual. Tapi bagi sebagian
wanita masalah libido terkait dengan kurangnya hormon estrogen atau
menipisnya jaringan vagina (Northrup, 2006).
Menstruasi yang tidak teratur atau abnormal (yang paling sering, perdarahan vagina yang berlebihan)
Ketika
seorang wanita mengalami perubahan hormon di masa pra menopause, segala
macam perdarahan mungkin terjadi, mulai dari menstruasi yang menjadi
sangat ringan dan sebentar sampai menstruasi yang berjarak tiga bulan
atau lebih. Dan sebagian wanita mempunyai pola perdarahan yang begitu
tidak menentu sehingga tampak seperti bukan menstruasi sama sekali
(MacKenzei , 2002).
Pembengkakan (retensi air)
Ketidak
nyamanan menahan kencing (lepasnya air kencing saat batuk, bersin,
tertawa dsb) terjadi dikarenakan menipisnya lapisan saluran kencing
luar yang sangat bergantung pada estrogen. Gejala gejala kencing sering
dapat diatasi dengan penggunaan secolek kecil krim estrogen di lokasi
tersebut. Latihan kegel juga dapat meningkatkan aliran darah ke area itu
dan membanu mengatasi ketidak mampuan menahan kencing (Northrup, 2006).
Mengembang dan melembutnya payudara
Banyak
wanita mengalami payudaranya melembut tepat sebelum menstruasi mereka
datang. Tapi selama pra menopause, payudara akan terus lembut atau membesar jauh lebih sering. Ini jauh lebih umum jika seorang wanita
mengalami dominasi estrogen.
Perubahan suasana hati (yang paling sering rasa kesal dan depresi)
Banyak
wanita merasakan bahwa perubahan suasana hati mereka lebih parah
dibanding sebelumnya menjelang haid mereka datang, meningkatnya suasana
hati yang negatif dan gelap, bersifat abnormal.
Berkeringat di Malam hari
Berkeringat
di malam hari merupakan suatu kesatuan dengan gelora panas. Terlebih
pada pukul 3 dan 4 pagi merupakan saat yang paling umum dimana wanita
pra menopause mandi keringat. Sehingga perlu mengganti pakaian di malam
hari. Berkeringat malam hari tidak saja mengganggu tidur melainkan juga
teman atau pasangan tidur. Akibatnya diantara keduanya merasa lelah dan
lebih mudah tersinggung, karena tidak dapat tidur nyenyak. Cara kerjanya
belum diketahui secara pasti, tetapi pancaran panas pada tubuh akibat
pengaruh hormon yang mengatur thermostat tubuh pada suhu yang lebih
rendah. Akibatnya suhu udara yang semula dirasakan nyaman, mendadak
menjadi terlalu panas dan tubuh mulai menjadi panas serta mengeluarkan
keringat untuk mendinginkan diri (Kasdu, 2002).
Jantung berdebar-debar
Seperti
gelora panas, debaran jantung dapat berkisar dari ringan sampai berat.
Gejala ini jarang yang berbahaya, meskipun kadang-kadang bisa terasa
sangat menakutkan. Itu merupakan akibat ketidak seimbangan antara sistem
syaraf simpatik dan para simpatik dan sering terkait dengan ketakutan
dan kecemasan.
Sakit kepala, terutama sebelum menstruasi
Kadar
hormon yang tidak seimbang ikut menambah apa yang dinamakan migrain
menstruasi selama masa pra menopause dan menopause. Jenis sakit kepala
ini biasanya datang tepat sebelum menstruasi anda, ketika kadar estrogen
maupun progesteron dapat turun secara drastis. Ratusan wanita dapat
sembuh dari migrain menstruasi dan migrain menopause mereka sepenuhnya
dengan menggunakan krim progesteron (Yatim, 2001).
Gelora Panas
Gelora
panas adalah gejala pra menopause yang paling umum dalam budaya kita
terjadi sekitar 70 sampai 85% dari semua wanita pra menopause. Gelora
panas itu bisa sangat ringan atau sangat berat sehingga mengakibatkan
kurang tidur dan depresi. Itu dimulai dengan sensasi hangat yang muncul
tiba-tiba dan selintas yang kemudian dapat menjadi sangat panas di
wajah, kulit kepala, dan area dada, kadang kadang bisa disertai dengan
kulit kemerahan dan keringat. Kadang-kadang itu disertai frekuensi
jantung yang meningkat, diikuti dengan rasa kedinginan. Pada kebanyakan
wanita, gelora panas sering dimulai tepat sebelum atau selama periode
menstruasi di masa pra menopause (Hurlock, 1997).
0 comments:
Post a Comment