Hari biasa Pekan V Prapaskah
warna liturgi Ungu
Bacaan-bacaan:
Yer. 20:10-13; Mzm. 18:2-3a,3bc-4,5-6,7; Yoh. 10:31-42. BcO Ibr. 12:14-29.
Bacaan Injil:
31 Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus. 32 Kata Yesus kepada mereka: "Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?" 33 Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah." 34 Kata Yesus kepada mereka: "Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah allah? 35 Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah?sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan?36 masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah? 37 Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku, 38 tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa." 39 Sekali lagi mereka mencoba menangkap Dia, tetapi Ia luput dari tangan mereka. 40 Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes membaptis dahulu, lalu Ia tinggal di situ. 41 Dan banyak orang datang kepada-Nya dan berkata: "Yohanes memang tidak membuat satu tandapun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini adalah benar." 42 Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya.
Memetik Inspirasi:
Masa pemilu seperti ini menjadi masa yang sungguh mengerikan. Orang-orang menjadi begitu fanatik dengan pilihannya. Segala sesuatu dilakukan untuk menjatuhkan lawan. Trik, tipu daya dan kebohongan dibuat demi menjatuhkan lawannya. Mereka tidak peduli dengan kebaikan yang dibuat lawan, yang dipedulikan adalah pilihannya kudu menang. Karena sudah pilihan maka kebobrokan ditutupi, kedangkalan dimain-mainkan bahkan dianggap sebagai yang diperlukan.
Orang-orang Yahudi pembenci Yesus juga tidak peduli dengan kebaikan-kebaikan Yesus. Bagi mereka, walau baik, Yesus dituduh menghujat Allah. “Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah” (Yoh 10:33). Mereka sudah dibutakan oleh pikirannya sendiri. Maka kebaikan Yesus tak berarti bagi mereka.
Kita mendapat paparan Injil yang kiranya sangat pas dengan masa-masa yang kita hadapi sekarang. Kiranya kita pun juga mesti membuka hati dan budi kita supaya sungguh objektif. Kalau memang baik katakan baik. Jangan sampai karena pilihan kita menjadi buta dan fanatik. Semoga pemilu ini berjalan dengan baik dan dihiasi oleh suasana yang objektif dan tulus. Jangan sampai kita menipu sesama karena fanatisme sempit kita pada pilihan kita.
Refleksi:
Bagaimana anda mengasah diri untuk menentukan pilihan?
Doa:
Bapa berkatilah bangsa kami. Semoga dalam menyambut pemilu ini kami sungguh bisa objektif dan dewasa. Semoga kami tidak menghalalkan segala cara demi memenangkan pilihan kami dan menyalahkan lawan. Amin
Objektif
MoGoeng
Wates
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment