Senin, 29 April
2019
Yohanes 3:1-8
3:2
Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu,
bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun
yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak
menyertainya."
3:3 Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat
Kerajaan Allah."
3:4
Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau
ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan
lagi?"
3:5
Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak
dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
3:6
Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari
Roh, adalah roh.
3:7
Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan
kembali.
3:8 Angin bertiup ke mana ia mau, dan
engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke
mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari
Roh."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, pada umumnya orang menggambarkan yang ilahi dalam kaitan dengan keabadian. Dan keabadian itu tidak seperti pengalaman kefanaan dalam hidup manusia.
- Tampaknya, ada gambaran bahwa keabadian ilahi berlawanan dengan dunia fana yang selalu mengalami perubahan dan pembaruan. Dalam keabadian yang ilahi tak berubah dari dulu, kini, dan selama-lamanya.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun yang ilahi amat terkait dengan alam keabadian, bagi yang terbuka kepada Tuhan kesejatian-Nya justru menuntut dinamika hidup pada segala yang baru dan diperbarui. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan menjadi dinamis sehingga mampu mengikuti-Nya dalam perkembangan situasi hidup dan budayanya.
Ah, yang sungguh baik tak akan mudah berubah-ubah.
0 comments:
Post a Comment