Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, April 2, 2019

Ternyata Pempers Juga Kebutuhan Pokok


Sore itu, Rabu 27 Maret 2019, para relawan yang biasa memperhatikan keseharian Domus Pacis secara kebetulan datang dan jumpa bersama. Mereka adalah Bu Rini, Mas Handoko, dan suami istri Pak Naryo - Bu Ninik. Bu Rini sibuk menggoreng tempe dan tahu pemberian kelompok Jagongan Iman Gondang. Mas Handoko duduk-duduk bersama dengan beberapa karyawan. Sedang Bu Ninik dan Pak Naryo langsung masuk kamar Rm. Bambang. Bu Rini memang pulang lebih dahulu karena di keesokan harinya ada tugas sekolah yang harus dilakukan secara awal. Kemudian Pak Naryo, Bu Naryo dan Mas Handoko di dalam kamar Rm. Bambang asyik membicarakan beban listrik yang di Domus kini meningkat karena semua kamar nyaris penuh dihuni. Bu Ninik kemudian menelpon Mas Buntoro seorang teman yang menjadi pimpinan PLN di salah satu wilayah Kalimantan. Bu Ninik minta pertimbangan harus menambah kekuatan berapa dan berapa beayanya.

Dalam pembicaraan itu ternyata kemudian masuk hal yang kini juga menjadi amat penting untuk  Pacis. Hal ini bermula dari WA Senin 25 Maret 2019 dari Rm. Bambang kepada Bu Ninik "Bu Niiiiik, apa masih ada simpanan uang untuk Domus? Kami butuh pempers XL. Tinggal satu dos. Tambah rama, rada boros ha ha ha". Bu Ninik memang ikut menyimpan beberapa dana untuk jaga-jaga kebutuhan Domus yang dapat dilayani dari tokonya. Sore itu beliau membawa beberapa dos berisi pempers.

Pembicaraan tentang pempers ternyata menjadi amat serius. Mas Handoko pada waktu duduk-duduk bersama karyawan ternyata meminta mereka menghitung kebutuhan pempers masing-masing rama per hari. Untuk Rm. Tri Hartono, Rm. Jaya, dan Rm. Bambang memang hanya perlu masing-masing 1 dos sebulan untuk jaga-jaga kalau ada acara bepergian. Yang setiap hari harus memakai adalah Rm. Harto, Rm. Tri Wahyono, Rm. Yadi, Rm. Ria, Rm. Djono, dan Rm. Gito. Kebutuhan pempers per hari di antara mereka adalah sekitar 2 sampai 4 buah. Kalau dihitung rata-rata per orang membutuhkan 3 pempers per hari, maka setiap bulan untuk 7 rama membutuhkan 630 buah pempers. Karena 1 dos berisi 6 pempers, maka untuk 7 rama butuh 105 dos ditambah 2 dos (untuk Rm. Tri Hartono dan Rm. Jaya). Dalam halini para rama sudah merasa nyaman dengan dan ada yang memang harus dengan pempers celana. Memang, kadang kala ada sumbangan pempers dari kelompok-kelompok pengunjung. Meskipun demikian, Domus Pacis harus memiliki pos dana untuk pempers. Pempers merek "TOP" setiap dos besar berisi 6 kemasan yang masing-masing berisi 12 pempers. Dengan demikian 1 dos besar berisi 72 pempers. Ini berarti setiap bulan membutuhkan lebih dari 8 dos besar. Kalau satu dos besar berharga Rp. 400.000an, maka Domus Pacis harus menyediakan dana jaga-jaga untuk pempers sebesar Rp.3.500.000an per bulan.

0 comments:

Post a Comment