HARI SABTU dalam OKTAF PASKAH
warna liturgi Putih
Bacaan-bacaan:
Kis. 4:13-21; Mzm. 118:1,14-15,16ab-18,19-21; Mrk. 16:9-15. BcO 1Ptr. 4:12-5:14.
Bacaan Injil:
9 Setelah Yesus bangkit pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, Ia mula-mula menampakkan diri-Nya kepada Maria Magdalena. Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan. 10 Lalu perempuan itu pergi memberitahukannya kepada mereka yang selalu mengiringi Yesus, dan yang pada waktu itu sedang berkabung dan menangis. 11 Tetapi ketika mereka mendengar, bahwa Yesus hidup dan telah dilihat olehnya, mereka tidak percaya. 12 Sesudah itu Ia menampakkan diri dalam rupa yang lain kepada dua orang dari mereka, ketika keduanya dalam perjalanan ke luar kota. 13 Lalu kembalilah mereka dan memberitahukannya kepada teman-teman yang lain, tetapi kepada merekapun teman-teman itu tidak percaya. 14 Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya. 15 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.
Memetik Inspirasi:
Kadang kita menemui fakta bahwa orang hanya mau mendengarkan kala kita sendiri yang mengatakan. Utusan-utusan yang kita kirim pun tidak didengarkan. Orang lain yang berbicara apa lagi. Mereka hanya mau ketemu langsung dengan yang bersangkutan.
Maria Magdalena dan dua orang murid Emaus yang memberitakan kebangkitan Yesus tidak dipercaya oleh para rasul. Akhirnya Yesus pun datang sendiri, “Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya” (Mrk 16:14).
Ada banyak orang yang menjadi utusan Tuhan ada di sekitar kita. Mereka menyampaikan kabar dan perintah Tuhan ketika mengingatkan kita. Memang mungkin hati kita sering berat menerimanya. Namun rasanya kita jangan mengabaikannya. Jangan sampai hati kita jadi degil dan tidak percaya. Tuhan tidak menyukai mereka yang degil hatinya. Maka mari kita buka hati kita. Kita melihat dengan baik warta yang kita terima. Berani percaya walau pembawa berita (maaf) lebih rendah statusnya daripada kita.
Refleksi:
Bagaimana anda menyikapi warta yang mungkin berat untuk diterima?
Doa:
Tuhan semoga kami mampu untuk percaya. Semoga hati kami tidak degil. Amin.
Degil
MoGoeng
Wates
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment