HARI JUMAT AGUNG
warna liturgi Merah
Bacaan-bacaan:
Yes. 52:13-53:12; Mzm. 31:2,6,12-13,15-16,17,25; Ibr. 4:14-16; 5:7-9; Yoh. 18:1-19:42.
BcO Ibr. 9:11-28.
Bacaan Injil:
Yoh. 18:1-19:42.
Memetik Inspirasi:
Sekali lagi maaf tidak saya kutipkan isi bacaan Injil, panjang banget.
Jumat Agung telah kita lalui. Permenungan sengsara Tuhan Yesus telah kita jalani. Ibadah Jumat Agung menjadi puncak permenungan akan sengsara Tuhan.
Kiranya tidak salah kala kita katakan bahwa Jumat Agung menjadi medan refleksi orang muda. Dalam pesan-pesan yang masuk dari aneka group ditampilkan foto-foto muda-mudi Katolik memperagakan kisah sengsara. Di Paroki tempat saya berkarya pun muda-mudi Katolik juga mengekspresikan refleksi imannya dengan diberi judul Kutemani Kau Yesusku.
Indah melihat muda-mudi Katolik memperagakan peristiwa tersebut. Berhari-hari mereka berlatih, mempersiapkan perlengkapan dan menampilkannya. Tapi tidaklah tepat kalau hanya dikatakan menampilkan. Mereka menghantar umat untuk masuk dalam peristiwa berat yang dialami Yesus. Tidak sedikit umat yang terbawa dalam suasana sedih, dan mungkin juga mencucurkan air mata.
Pengalaman ini menjadi tanda bagi kita bahwa kala diberi kesempatan muda-mudi Katolik pun bisa menghantar seluruh umat masuk dalam refleksi iman. Gaya khas mereka, didukung oleh jiwa rasa yang mendalam bisa menghantar siapapun yang hadir masuk dalam refleksi. Kita pun terbawa dalam arus permenungan mereka. Dari pengalaman ini saya semakin yakin bahwa siapa pun dari kita bisa saling membantu sesama untuk merefleksikan iman.
Refleksi:
Apa bagimu yang mengesan di hari Jumat Agung?
Doa:
Tuhan terima kasih. Dengan rahmat-Mu kami dibantu oleh muda-mudi Katolik merefleksikan jalan sengsara Putera-Mu. Berkatilah semua muda-mudi Katolik. Semoga mereka semakin dekat dengan-Mu, beriman dan tekun menyampaikan warta tentang Engkau. Amin
Muda-mudi Katolik Beriman.
MoGoeng
Wates
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment