HARI KAMIS dalam OKTAF PASKAH
warna liturgi Putih
Bacaan-bacaan:
Kis. 3:11-26; Mzm. 8:2a,5,6-7,8-9; Luk. 24:35-48. BcO 1Ptr. 3:1-17.
Bacaan Injil:
35 Lalu kedua orang itupun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti. 36 Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: "Damai sejahtera bagi kamu!" 37 Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu. 38 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu? 39 Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku." 40 Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka. 41 Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: "Adakah padamu makanan di sini?" 42 Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng. 43 Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka. 44 Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur." 45 Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. 46 Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, 47 dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. 48 Kamu adalah saksi dari semuanya ini.
Memetik Inspirasi:
Meyakinkan orang itu ternyata gampang-gampang susah. Ada orang yang gampang sekali diyakinkan. Ada orang yang agak gampang. Ada pula yang sangat sulit untuk diyakinkan. Pada mereka yang sulit banyak cara yang mesti dilakukan agar mereka yakin dan percaya. Itu pun tidak gampang. Mereka yang belum terluka saja sering sulit apalagi yang pernah terluka.
Yesus pun mengalami kesulitan meyakinkan para murid bahwa Dia telah bangkit. Awalnya Ia hadir melalui para malaikat, lalu lewat Maria dan murid yang ke Emaus. Para rasul masih belum yakin. Lalu Ia datang sendiri, menyapa, menunjukkan lukanya, dagingnya. Rasul pun belum yakin. Ia kemudian makan bareng mereka dan mengurai Kitab Suci. Sesudah itu para murid baru percaya.
Kita pun perlu tekun dalam meyakinkan sesama kita. Kita mesti terbuka dengan aneka macam cara dan langkah. Bila langkah pertama kita coba yang kedua, ketiga dan seterusnya. Yang jelas jadi pegangan adalah bahwa warta kebangkitan Tuhan mesti dipercaya oleh sesama. Warta kasih Tuhan mesti didengarkan dan dirasakan. Tuhan akan menuntun kita menemukan aneka jalan alternatif.
Refleksi:
Apa yang kaulakukan bila mengalami kegagalan?
Doa:
Tuhan, kegagalan sering membuat kami putus asa dan kecewa. Kegagalan sering membuat kami tidak mau bangkit. Putera-Mu memberi teladan untuk tidak menyerah. Ia menggunakan berbagai cara agar berhasil. Semoga kami cepat menemukan langkah alternatif kala mengalami kegagalan. Amin.
Langkah alternatif
MoGoeng
Wates
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment