Sebenarnya niat utama Rm. Bambang adalah
Domus Pacis Puren tidak hilang dari ingatan. Keuskupan Agung Semarang membangun
rumah dengan banyak kamar untuk para rama praja di kompleks Seminari Tinggi
Kentungan. Ini adalah rumah tua para rama praja Keuskupan Agung Semarang yang
bernama Domus Pacis Santo Petrus. Para rama tua yang tinggal di Domus Pacis
Puren (Yogyakarta) dan Domus Pacis Albertus (Semarang) akan diboyong ke Domus
Pacis Santo Petrus. Bahkan rama-rama tua yang tinggal di paroki, katanya, juga
akan diminta pindah ke situ. Dalam hal ini Rm. Bambang berupaya agar ada jejak-jejak untuk pertanda
bahwa pernah ada Domus Pacis Puren sebagai salah satu tempat tinggal para rama praja
tua Keuskupan Agung Semarang.
Hal itu terjadi karena Domus Pacis Puren
direncanakan menjadi pusat pastoral Kevikepan Yogyakarta Timur. Kevikepan
Daerah Istimewa Yogyakarta akan dikembangkan menjadi dua: Kevikepan Yogyakarta
Timur dan Kevikepan Yogyakarta Barat (yang akan berpusat di Paroki Wates).
Dalam benak Rm. Bambang peristiwa itu secara praktis membuat keberadaan Domus
Pacis Puren hilang. Agar tetap ada semacam “tanda jejak” Rm. Bambang merangkai
peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi menjadi buku DOMUS PACIS PUREN DI MATA HATIKU CUPLIKAN KISAH HISTORIA DOMUS 2013-2019
CATATAN DARI RUMAH TUA. Bahan utama untuk buku ini adalah salah satu kolom www.domuspacispuren.blogspot.com yang bernama Historia Domus. Ada lima bab pokok yang
menyangkut hubungan dengan Keuskupan, hubungan dengan para rama, hubungan
dengan karyawan, hubungan dengan para relawan, dan hubungan dengan para
pengunjung. Lima bab ini didahului dengan kisah tumbuh dan berkembangnya
komunitas dan ditutup dengan buah di tahun akhir keberadaan Domus Pacis Puren. Rm. Agoeng (Ketua Unio KAS), Rm. Gunawan
(Staf Seminari Menengah Mertoyudan), dan Rm. Budi Purnomo (Pastor Mahasiswa
Semarang) memberikan kata-kata pengantar.
Kebetulan Rm. Bambang membutuhkan
simpanan dana untuk berjaga-jaga kalau ada kebutuhan khusus para rama tua
serumah. Maka buku itu menjadi sarana untuk menghimpun dana. Buku itu berukuran
13X18,5 cm dan berisi 376 halaman. Buku itu berharga Rp. 75.000/eks termasuk
ongkos kirim. Kalau ada yang langsung membeli di kamar Rm. Bambang harganya
menjadi Rp. 50.000/eks karena dikurangi ongkos kirim. Bagi pemesan yang minta
dikirim harap transfer uang lebih dahulu ke rekening: TAHAPAN BCA, KCP GEJAYAN,
No. 4565146662, a.n. PETRUS NOEGROHO AGOENG SW. Jangan lupa kasih nama dan
alamat lengkap.
0 comments:
Post a Comment