Kasir melihat Kadir duduk sambil pegang Hpnya. Ia pun dengan tergopoh-gopoh mendatangi Kadir.
“Dirrr…..Kadirr!” katanya sambil berteriak.
Kadir tidak segera menjawab teriakan Kasir.
“Diiiiiiiirrr….. helooo, dengar aku tidak Dirrrrr!!” teriak Kasir makin keras.
“Ya,” jawab Kadir singkat.
“Kamu dari tadi ku-wa kok tidak balas?” tanya Kasir.
“Lagi sibuk,” jawab Kadir singkat.
“Sibuuuukkk?! Ini kamu pun lagi pegang HP. Gitu kok bilang sibuk!! Kenapa tidak balasi wa-ku?” tanya Kasir dengan jengkel.
“Iya pegang HP, tapi aku lagi kerja dengan HP ini,” jawab Kadir dengan tenang.
“Kerja?! Kerja apa dengan HP. Paling juga chatiingan dengan gebetanmu atau liat-liat yutub,” Kasir kesal sekali.
“Kamu boleh lihat HPku kok, ini,” Kata Kadir sambil mengulurkan Hpnya ke Kasir. Kasir pun membuka HP Kadir. Ia pun menemukan banyak urusan pekerjaan di HP tersebut.
“Biasanya jam-jam segini, jam kerja HP ini kugunakan untuk kerja. Chitchat nanti selesai jam kerja. Maka pesen-pesen yang tidak ada urusannya dengan kerja kuabaikan dulu,” kata Kadir dengan sangat kalem.
“Ya tapi kan aku butuh omong dengan kamu,” kata Kasir melunak.
“Ya maaf, ini pilihanku. Pilihanku HP ini kugunakan nggo nguripi, untuk menghidupi hidupku, bukan untuk merusak hidup,” kata Kadir dengan tenang namun tegas.
Kasir terdiam mendengar kalimat Kadir. Ia pun merenungkan kata-kata: HP nggo nguripi.
“Dirrr…..Kadirr!” katanya sambil berteriak.
Kadir tidak segera menjawab teriakan Kasir.
“Diiiiiiiirrr….. helooo, dengar aku tidak Dirrrrr!!” teriak Kasir makin keras.
“Ya,” jawab Kadir singkat.
“Kamu dari tadi ku-wa kok tidak balas?” tanya Kasir.
“Lagi sibuk,” jawab Kadir singkat.
“Sibuuuukkk?! Ini kamu pun lagi pegang HP. Gitu kok bilang sibuk!! Kenapa tidak balasi wa-ku?” tanya Kasir dengan jengkel.
“Iya pegang HP, tapi aku lagi kerja dengan HP ini,” jawab Kadir dengan tenang.
“Kerja?! Kerja apa dengan HP. Paling juga chatiingan dengan gebetanmu atau liat-liat yutub,” Kasir kesal sekali.
“Kamu boleh lihat HPku kok, ini,” Kata Kadir sambil mengulurkan Hpnya ke Kasir. Kasir pun membuka HP Kadir. Ia pun menemukan banyak urusan pekerjaan di HP tersebut.
“Biasanya jam-jam segini, jam kerja HP ini kugunakan untuk kerja. Chitchat nanti selesai jam kerja. Maka pesen-pesen yang tidak ada urusannya dengan kerja kuabaikan dulu,” kata Kadir dengan sangat kalem.
“Ya tapi kan aku butuh omong dengan kamu,” kata Kasir melunak.
“Ya maaf, ini pilihanku. Pilihanku HP ini kugunakan nggo nguripi, untuk menghidupi hidupku, bukan untuk merusak hidup,” kata Kadir dengan tenang namun tegas.
Kasir terdiam mendengar kalimat Kadir. Ia pun merenungkan kata-kata: HP nggo nguripi.
Ada banyak sarana tersedia di hadapan kita. Sarana-sarana itu tersedia untuk memudahkan hidup manusia. Maka mari gunakan sarana yang ada “nggo ngurupi” hidup. (MoGoeng 160620)
0 comments:
Post a Comment