diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 2912 Diterbitkan: 10 Juni 2015 Diperbaharui: 10 Juni 2015
- Perayaan9 Juni
- LahirHidup pada awal abad ketiga
- Kota asalNomentum (sekarang Mentana Lazio Italia Tengah)
- WafatMartir - Dipenggal sekitar tahun 297 (sumber lain menyebutkan tahun 286) di Via Nomentana, Roma
- KanonisasiPre-Congregation
Santo Primus dan saudaranya Santo Felicianus adalah martir-martir gereja perdana yang menjadi saksi Kristus pada masa penganiayaan kaisar Diokletianus. Kakak beradik ini berasal dari keluarga kafir di kota Roma. Meskipun mereka masih kafir, namun mereka dikenal sebagai orang baik-baik yang disenangi banyak orang. Semenjak kecil, Primus dan Felicianus hidup di lingkungan kafir dan dididik oleh guru-guru kafir pula.
Pengenalannya akan iman Kristen sampai menjadi martir, berawal dari perkenalan mereka dengan Paus Feliks I (269-274). Dari bimbingannya kedua bersaudara ini mengenal iman Katolik dan dipermandikan.
Setelah permandiannya, mereka rajin berdoa dan melakukan kegiatan-kegiatan amal kasih, mengunjungi orang-orang Kristen di penjara untuk menghibur dan meneguhkan hati mereka. Tuhan melimpahkan rahmatNya kepada mereka dan melindungi mereka dari segala tindakan kejam para penguasa negara. Selama bertahun-tahun berkarya di tengah-tengah aksi penganiayaan terhadap orang-orang Kristen oleh kaisar Diokletianus, Primus dan Felicianus selalu terhindar dari usaha penangkapan.
Tetapi akhirnya mereka di tangkap juga pada tahun 297 dan dipenjarakan bersama orang-orang Kristen lainnya. Didalam penjara mereka saling menghibur dan dengan tekun saling meneguhkan sesamanya yang lain. Setelah beberapa waktu, mereka di bawa ke Nomentum, kota kecil yang berjarak 12 mil dari Roma. Mereka diadili oleh Promotus. Dakwaan dan berbagai ancaman dikenakan pada mereka, namun iman mereka tetap teguh. Akhirnya mereka dijatuhi hukuman mati dengan cara dipancung.
Jenazah mereka dimakamkan di Nomentum. Pada tahun 649, Sri Paus Theodorus I (642-649) menyuruh memindahkan jasad mereka ke kota San Stephanus Rotondo. Inilah peristiwa pertama, dimana tulang-belulang para martir boleh dibawa keluar kota dari kota Roma.
0 comments:
Post a Comment