warna liturgi Putih
Bacaan-bacaan:
Yes. 50:4-9a; Mzm. 69:8-10,21bcd-22,31,33-34; Mat. 26:14-25. BcO Rat. 3:1-33.
Yes. 50:4-9a; Mzm. 69:8-10,21bcd-22,31,33-34; Mat. 26:14-25. BcO Rat. 3:1-33.
Nas Injil:
14 Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. 15 Ia berkata: “Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?” Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya. 16 Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus. 17 Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata: “Di mana Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?” 18 Jawab Yesus: “Pergilah ke kota kepada si Anu dan katakan kepadanya: Pesan Guru: waktu-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku.” 19 Lalu murid-murid-Nya melakukan seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka dan mempersiapkan Paskah. 20 Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama-sama dengan kedua belas murid itu. 21 Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.” 22 Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya: “Bukan aku, ya Tuhan?” 23 Ia menjawab: “Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku. 24 Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan.” 25 Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: “Bukan aku, ya Rabi?” Kata Yesus kepadanya: “Engkau telah mengatakannya.”
14 Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. 15 Ia berkata: “Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?” Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya. 16 Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus. 17 Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata: “Di mana Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?” 18 Jawab Yesus: “Pergilah ke kota kepada si Anu dan katakan kepadanya: Pesan Guru: waktu-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku.” 19 Lalu murid-murid-Nya melakukan seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka dan mempersiapkan Paskah. 20 Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama-sama dengan kedua belas murid itu. 21 Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.” 22 Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya: “Bukan aku, ya Tuhan?” 23 Ia menjawab: “Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku. 24 Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan.” 25 Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: “Bukan aku, ya Rabi?” Kata Yesus kepadanya: “Engkau telah mengatakannya.”
Percikan Nas
Ketika Yesus mengatakan, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku” (Mat 26:21), para murid resah dan sedih. Mereka saling bertanya siapa di antara mereka yang dimaksud dengan Yesus. Bahkan ia yang diketahui Yesus akan menyerahkan diri-Nya pun mencoba menegasi bahwa bukan dirinya (lih. Mat 26:25).
Tentu tidak mudah menerima pesan seperti itu. Keresahan dan kegelisahan akan menyeruak dan menyelubungi ruang lingkup hidupnya. Kasak-kusuk dan usaha mencari tahu hidup dan mewarnai aktivitas masyarakat. Semua orang pun ingin mengingkari dan menolak tuduhan tersebut.
Memang mungkin saja kita menolak tuduhan-tuduhan negatif. Namun kiranya kita pun perlu menyadari bahwa sedikit banyak pernah menukar Yesus dengan banyak hal. Ada yang menukar Yesus dengan jodoh. Ada yang menukar dengan jabatan. Ada yang menukar dengan ekonomi. Atau ada pula yang secara sepotong-potong menukar Yesus dengan kesibukan kerja, jagong manten, malas bangun, film kartun, sinetron dsb. Apakah kita masih akan menukar Yesus?
Ketika Yesus mengatakan, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku” (Mat 26:21), para murid resah dan sedih. Mereka saling bertanya siapa di antara mereka yang dimaksud dengan Yesus. Bahkan ia yang diketahui Yesus akan menyerahkan diri-Nya pun mencoba menegasi bahwa bukan dirinya (lih. Mat 26:25).
Tentu tidak mudah menerima pesan seperti itu. Keresahan dan kegelisahan akan menyeruak dan menyelubungi ruang lingkup hidupnya. Kasak-kusuk dan usaha mencari tahu hidup dan mewarnai aktivitas masyarakat. Semua orang pun ingin mengingkari dan menolak tuduhan tersebut.
Memang mungkin saja kita menolak tuduhan-tuduhan negatif. Namun kiranya kita pun perlu menyadari bahwa sedikit banyak pernah menukar Yesus dengan banyak hal. Ada yang menukar Yesus dengan jodoh. Ada yang menukar dengan jabatan. Ada yang menukar dengan ekonomi. Atau ada pula yang secara sepotong-potong menukar Yesus dengan kesibukan kerja, jagong manten, malas bangun, film kartun, sinetron dsb. Apakah kita masih akan menukar Yesus?
Doa:
Tuhan anugerahkanlah kesetiaan kepada-Mu. Kuatkanlah hatiku untuk setia. Sentuhlah mereka yang sedang goyah imannya dan meninggalkan-Mu. Kuatkan kehendak umat-Mu untuk tidak menukar Putera-Mu dengan aneka kesibukannya. Amin.
(goeng)
Tuhan anugerahkanlah kesetiaan kepada-Mu. Kuatkanlah hatiku untuk setia. Sentuhlah mereka yang sedang goyah imannya dan meninggalkan-Mu. Kuatkan kehendak umat-Mu untuk tidak menukar Putera-Mu dengan aneka kesibukannya. Amin.
(goeng)
0 comments:
Post a Comment