diambil dari https://hellosehat.com/hidup-sehat oleh Yuliati Iswandiari data medis direview oleh dr. Tania Savitri
Penurunan berbagai fungsi tubuh pada orang lanjut usia ikut menyebabkan nafsu makan mereka menurun. Sayangnya mereka juga kerap sulit disuruh makan sehingga para lansia tersebut rawan kekurangan gizi.
Penyebab lansia kehilangan nafsu makan
Penyebab malnutrisi atau kurang gizi pada orang berusia lanjut bersifat multifaktor. Salah satu faktor pemicunya adalah psiko-kognitif atau gangguan di otak, menurunnya saraf pengecap, turunnya produksi air liur, gigi tanggal, gusi menciut dan refleks peregangan dinding lambung berlebihan. Faktor-faktor itu, akan menurunkan kemampuan membedakan bau dan rasa, menimbulkan masalah dalam mengunyah dan ada kecenderungan cepat merasa kenyang. Akibatnya, asupan makanan akan menurun.
1. Berbagai gangguan kesehatan di usia tua
Daya pengecap yang menurun akan membuat orang tua kehilangan selera atau nafsu makan, sehingga akhirnya mereka malas makan atau makan (terlalu) sedikit. Kondisi gigi yang mulai goyah atau sudah bertanggalan juga membuat mereka tidak kuat lagi mengunyah makanan yang relatif keras atau alot. Kondisi pencernaan para lansia biasanya juga mulai bermasalah, karena fungsi usus dan lambung sudah melemah.
2. Makanan tidak cocok
Kehilangan nafsu makan juga bisa berasal dari kurangnya perhatian atau kepedulian dari orang-orang di sekitarnya (anak, perawat, pembantu). Mereka mungkin kurang peduli apakah makanan yang disediakan cocok atau tidak dengan selera atau kondisi gigi dan pencernaan orang tua.
Mungkin masakannya terlalu manis, terlalu keras, atau terlalu pedas, sehingga orang tua tidak bisa makan dengan cukup. Atau bisa jadi alasannya hanya karena mereka tak suka makan sendirian di rumah sementara anak-anak dan cucu sibuk dengan urusan mereka sendiri di luar rumah.
Tapi karena tidak ingin merepotkan anak atau orang yang merawatnya, biasanya orang tua tidak mau mengeluh dan menyimpan masalahnya sendiri. Kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan juga tak kalah banyak berkontribusi pada kejadian malnutrisi pada orang tua yang sudah lanjut usia.
Bahayanya jika orang lanjut usia kekurangan gizi
Menurunnya aktivitas gerak yang cukup signifikan juga membuat orang tua tidak gampang merasa haus. Bahkan banyak orang tua yang menderita Alzheimer kehilangan kemampuan untuk merasakan haus. Kalau kondisi ini terabaikan dalam jangka waktu panjang, jangan heran kalau orang tua Anda tahu-tahu didiagnosis menderita dehidrasi.
Kekurangan serat juga akan membuat orang tua banyak diserang sembelit (sulit buang air besar). Bila berlangsung terus menerus, kondisi sulit BAB ini bisa memicu penyakit wasir atau bahkan kanker usus. Sedangkan bila kekurangan kalsium, osteoporosis akan lebih mudah menyerang tulang mereka.
Diet yang terlalu ketat juga berisiko tinggi membuat orang tua mengalami malnutrisi. Apalagi biasanya orang tua suka bersikap berlebihan dalam menerapkan aturan diet dan pantangan-pantangan dari dokter. Misalnya, kalau dokter menganjurkan agar mengurangi konsumsi garam, mereka akan berhenti makan garam sama sekali. Padahal bila tubuh kekurangan garam (natrium), orang bisa mendadak pingsan bahkan koma.
Apa yang harus dilakukan saat lansia kehilangan nafsu makan?
Selain rutin berkonsultasi ke dokter untuk menangani penyakit-penyakit yang diderita orang tua Anda, ada baiknya Anda juga berkonsultasi ke dokter ahli nutrisi untuk memperbaiki status nutrisi mereka, sehingga mereka bisa menjalani sisa hidup dengan sehat dan berkualitas.
Selain itu, bila Anda melihat orang tua Anda yang biasanya aktif mulai menunjukkan perubahan perilaku, misalnya menjadi malas melakukan apa pun, bersikap pasif, atau menjadi rewel tanpa alasan, jangan Anda lantas menjadi emosional atau sekadar mengeluh. Cobalah cari tahu ada apa di baliknya, termasuk dari kondisi nutrisinya sehari-hari.
Untuk menyiasatinya, pemberian jenis makanan dan waktunya harus disesuaikan. Tidak bisa seperti orang kebanyakan pada umumnya dengan pola makan pagi, siang dan malam, pada lansia mereka bisa makan kapan saja saat lapar.
Makanan yang diberikan sebaiknya harus yang lunak, banyak mengandung serat, ada kandungan karbohidrat kompleks, protein tinggi dan lemak supaya tidak gampang lemas. Jumlah asupan makanan juga tidak perlu sebanyak orang dewasa karena orang berusia di atas 60 tahun sudah mengalami penurunan fungsi tubuh. Demikian juga dengan kebutuhan cairan. Apabila orang normal membutuhkan cairan hingga 70 persen, pada lansia hanya membutuhkan sekitar 40 persen.
Pemberian vitamin pada lansia pada dasarnya tidak dilarang selama kebutuhan nutrisi lain cukup. Kalau asupan karbohidrat, protein dan lemaknya kurang, vitamin apapun tidak akan bermanfaat pada tubuhnya.
0 comments:
Post a Comment