Sabtu, 8 Maret 2014
Lukas 5:27-32
5:27 Kemudian, ketika Yesus pergi ke luar, Ia
melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai.
Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!"
5:28 Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala
sesuatu, lalu mengikut Dia.
5:29 Dan Lewi mengadakan suatu perjamuan besar
untuk Dia di rumahnya dan sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain
turut makan bersama-sama dengan Dia.
5:30 Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat
bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, katanya: "Mengapa kamu makan
dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"
5:31 Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya:
"Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit;
5:32 Aku datang bukan untuk memanggil orang benar,
tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, dalam hal berpuasa untuk mengembangkan hidup rohani, agama banyak berbicara tentang menahan nafsu. Orang beragama dipandang berpuasa dengan serius karena tindakannya pengurangan makan minum dan pantang terhadap santapan tertentu.
- Tampaknya, dalam berpuasa umat beragama dapat terlalu berpancang pada aturan-aturan yang mengatur soal makan dan minum. Bila aturan-aturan tidak membebani warga agama dapat merasa heran mengapa ringan tetapi juga merasa enak bebas karena dapat seenaknya.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa berpuasa terutama adalah tindakan batin untuk terbuka dan makin peka terbuka pada kehadiran ilahi dalam hidupnya. Dalam yang ilahi orang dalam puasanya makin membangun dan mengembangkan kepekaan bergaulnya dengan gema relung hati di dalam hidup sehari-hari apapun keadaannya.
Ah, puasa itu yang paling pokok ya menahan lapar
dan haus serta menyingkiri pesta.
0 comments:
Post a Comment