Kamis, 13 Maret 2014
Ludovikus dr Casoria
warna liturgi Ungu
Bacaan:
Est. 4:10a,10c-12,17-19; Mzm. 138:1-2a,2bc-3,7c-8; Mat. 7:7-12
Matius 7:7-12:
7 "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. 8 Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. 9 Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, 10 atau memberi ular, jika ia meminta ikan? 11 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." 12 "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
Renungan:
"Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka" (Mat 7:12). Suatu ajaran yang sangat sederhana namun terasa sangat dalam. Bila kita ingin orang lain berbuat sesuatu untuk kita maka kita harus berbuat seperti itu juga kepada mereka.
Pesan ini sangat sederhana karena memberikan arahan yang gampang dipahami. Namun pesan ini sangat mendalam karena mengajak orang untuk berpikir apakah dia sendiri mampu memenuhi apa yang dia minta orang lain lakukan. Kalau tidak mampu ya jangan minta, kalau mampu silakan meminta. Maka di sini seseorang akan berhati-hati meminta orang lain melakukan sesuatu, tidak serta merta menyuruh orang lain melakukan sesuatu. Ia akan melihat seberapa yakin ia mampu melakukan yang diminta pada orang lain.
Dalam pengalaman, kala kita banyak meminta orang lain melakukan sesuatu maka orang akan menjadi pengawas apakah kita mampu melakukan yang kita minta. Kala kita tidak mampu atau tidak (mau) melakukan orang akan mencap kita sebagai tukang perintah. Dan pada saatnya akan mengabaikan permintaan dan perintah kita. Lebih parah lagi kala mereka akan menganggap angin lalu omongan kita. Maka marilah kita lebih banyak melakukan sesuatu daripada meminta orang lain melakukan sesuatu.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu sedang mengerjakan banyak permintaan dari seseorang. Rasakan segala naik turun emosimu. Sekarang liatlah apa hal seperti itu kaulakukan kepada bawahanmu, teman-teman atau saudaramu.
Refleksi:
Buatlah prosentase perbandingan memerintah/meminta dan melakukan. Mengapa itu terjadi padamu?
Doa:
Tuhan, ajaranmu hari ini. Aku akan lebih banyak melakukan sesuatu daripada meminta sesuatu dilakukan orang lain. Amin.
Perutusan:
Aku akan mengukur kemampuanku melakukan sesuatu sebelum meminta orang lain melakukannya.
0 comments:
Post a Comment