Pada jam 05.25 tanggal 29 Maret 2014 Rama Yadi mengirim SMS kepada Rama Bambang "Saya brangkat ke Malang" yang langsung dijawab oleh Rama Bambang "Kula sembahyangke kondisi oke, rama. Sugeng tindak pelayanan" (Saya doakan agar kondisi oke, rama. Selamat jalan pelayanan). Rama Yadi meneruskan "Matur nuwun" (Terima kasih) dan Rama Bambang "Sami2, rama" (Sama-sama, rama).
Itulah program yang sudah direncanakan sejak awal bulan Maret 2014. Rama Bambang tahu hal ini karena Bu Riwi pada waktu itu memberikan informasi bahwa untuk kelompok masaknya pada tanggal 28 dan 29 Maret 2014 akan lowong pagi dan sore. "Lingkungan kula badhe dhateng Bromo sareng Rama Yadi" (Lingkungan saya akan ke Bromo bersama Rama Yadi) kata-kata yang kurang lebih keluar dari penjelasan Bu Riwi lewat SMS. Rama Yadi memang beberapa kali mendampingi umat Lingkungan Jambusari kalau ada program bersama seperti ke Bali dan Nusakambangan. Tetapi untuk program ke Bromo yang direncanakan pada tanggal 28 dan 29 Maret ternyata diundur menjadi 29 dan 30 Maret. Sehari sebelum berangkat Rama Bambang yang diiyakan oleh Rama Agoeng meminta Rama Yadi membawa alat tensi yang ada di kamar makan Domus Pacis. Sebenarnya beliau sedang ada dalam proses perawatan dokter gigi dan dokter penyakit dalam. Tensinya kerap cukup tinggi. "Kula mboten badhe dumugi Bromo. Mboten wantun adhemipun. Kula dumugi Malang margi umat Lingkungan kedah wonten pelayanan misa" (Saya tidak akan sampai Bromo. Tidak berani dengan dinginnya. Saya hanya akan sampai Malang karena umat Lingkungan harus ada pelayanan misa) kata Rama Yadi pada waktu itu. Tetapi dari FB Bu Riwi ada gambar Rama Yadi dengan Bu Riwi dan ibu lain sedang beristirahat yang menurut tulisan bertempat di cafe Bromo. Pada pada sekitar jam 12.30 tanggal 30 Maret 2014 ada dalam perjalanan ke Suramadu, jembatan yang menghubungkan Surabaya dan Madura.
0 comments:
Post a Comment