Pentakosta
Minggu, 4 Juni 2017
Yohanes 20:19-23
20:19. Ketika hari sudah malam pada hari pertama
minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu
yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu
datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai
sejahtera bagi kamu!"
20:20 Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan
tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika
mereka melihat Tuhan.
20:21 Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai
sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku
mengutus kamu."
20:22 Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi
mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus.
20:23 Jikalau
kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa
orang tetap ada, dosanya tetap ada."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, tidak sedikit orang beranggapan bahwa yang serius akan kerohanian akan tampak pada keseriusannya dalam beragama. Dalam agama orang menemukan kegiatan-kegiatan yang khusus berkaitan dengan hubungan antara manusia dan Tuhan.
- Tampaknya, agama memang banyak dianggap menjadi bukti orang memberikan perhatian pada kehidupan rohani. Bahkan untuk olah rohani ada yang menggambarkan sebagai kegiatan nutupi babahan hawa sanga (menutup sembilan titik anggota tubuh yang membuat orang berhubungan dengan hal-hal duniawi).
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi orang yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, seserius dan segiat apapun dalam menjalani hidup keagamaan, hal itu belum sungguh menjadi bukti orang menghayati kehidupan rohani kalau dalam sikap dan tidakannya belum mudah terbuka memberi ruang sambung menerima dan bergaul dengan orang lain yang salah bahkan menjahatinya. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang terutama akan menjadi penebar iklim saling mengampuni.
Ah, agar tidak tertular jahat
orang harus menyingkir dari hubungan dengan kaum pendosa.
0 comments:
Post a Comment