Menyembah Allah Orang-Orang Hidup

diambil dari email group unio-kas 6 Juni 2017 

Rabu, 07 Juni 2017

Pekan Biasa IX

Refleksi harianku dalam doa berdasarkan Markis 12:18-27

Jawab Yesus kepada mereka,  "Kalian sesat, justru karena kalian tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah. Sebab di masa kebangkitan orang mati, orang tidak kawin atau dikawinkan; mereka hidup seperti malaikat di surga. Mengenai kebangkitan orang mati, tidakkah kalian baca dalam kitab Musa, yaitu dalam ceritera tentang semak berduri, bahwa Allah bersabda kepada Musa, 'Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat."

Tuhan Yesus Kristus terkasih, sebagaimana diwartakan dalam Injil hari ini, aku dapat saja menjadi seperti orang-orang Saduki; bukan bahwa aku menolak adanya kebangkitan orang mati melainkan aku dapat hidup seakan-akan tidak mengimani kuasa kasih dan kerahiman Allah. Misalnya, suatu kabar buruk menerpa dapat membuatku berhenti pada ambang keputusasaan. Karenanya, kasihanilah aku Tuhan dan ampunilah dosa-dosaku.

Tuhan Yesus Kristus terkasih, Englau memanggilku menjadi saksi pengharapan dan sukacita hidup dan kebangkitan. Semoga hidupku memancarkan sukacita dan pengharapan itu. Itu hanya terjadi berdasarkan iman bahwa Allah adalah Allah orang-orang hidup bukan Allah orang mati.

Tuhan Yesus Kristus terkasih, Adorasi Ekaristi Abadi sedemikian indah. Adorasi Abadi merupakan kelanjutan dari Sakramen Ekaristi yang adalah sumber dan puncak imanku bahwa Allah adalah Allah orang-orang hidup. Bantulah aku melihat keagunganMu dalam Sakramen Mahakudus. Biarkan aku melihat betapa Adorasi Abadi dapat membantuku menempuh jalan kekudusan dalam kuasa kasih dan kerahimanMu sebagai wajah Allah orang-orang hidup selama-lamanya. Amin.

Girlan Ungaran, 6/6/2017

»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Aloys budi purnomo Pr

Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang