Sabtu, 17 Juni 2017
Matius 5:33-37
5:33. Kamu telah mendengar pula yang difirmankan
kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu
di depan Tuhan.
5:34 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah
sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah,
5:35 maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan
kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar;
5:36 janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu,
karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun.
5:37 Jika ya,
hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang
lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, sebelum resmi menduduki jabatan orang biasa mengangkat sumpah. Sumpah dituntut agar orang di dalam melaksanakan tugas jabatan dapat sungguh demi kebaikan umum.
- Tampaknya, di dalam pengadilan terdakwa dan saksi juga melakukan sumpah. Pada umumnya orang percaya bahwa dengan sumpah orang akan sungguh jujur dan bertanggungjawab demi kebaikan, kebenaran, dan keadilan.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, untuk konsekuen dengan apapun yang diwajibkan dan dituntut untuk dilakukan, orang dapat saja ingkar sehingga yang paling pokok adalah komitmen nurani untuk menjalani apapun yang sudah dikatakan atau tidak menjalani yang ditolak tanpa harus berargumentasi karena segala alasan hanyalah ungkapan dan wujud nafsu unjuk citra diri. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan selalu mengembangkan diri untuk menjadi pelaku yang diucapkan.
Ah, dari pada ribut kalau
harus bersumpah ya diikuti saja.
0 comments:
Post a Comment