Tubuh dan Darah Kristus
Minggu, 18 Juni 2017
Yohanes 6:51-58
6:51 Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga.
Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti
yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup
dunia."
6:52 Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka
dan berkata: "Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita
untuk dimakan."
6:53 Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum
darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.
6:54 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku,
ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.
6:55 Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan
darah-Ku adalah benar-benar minuman.
6:56 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku,
ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.
6:57 Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku
hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh
Aku.
6:58 Inilah roti
yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan
mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup
selama-lamanya."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, ada gambaran bahwa setiap bangsa bahkan suku bangsa memiliki makanan khas masing-masing. Kekhasan makanan amat berkaitan dengan cita rasa lidah masing-masing.
- Tampaknya, meski dalam satu daerah ada makanan khas, bisa jadi setiap orang atau kelompok orang memiliki selera masing-masing. Orang dapat amat lahap menyantap makanan yang sesuai dengan seleranya.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, seenak dan secocok apapun makanan dengan selera lidah seseorang, dia belum sungguh mendapatkan santapan yang cocok untuk daya segar kehidupan raga dan jiwa yang tiada lapuk dengan berhentinya nyawa kalau belum melahap makanan yang berasal dari amanat relung nurani. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang dapat menikmati apapun yang tidak enak karena biasa menyantap konsumsi jiwa anugerah sabda nurani.
Ah, yang namanya makanan ya
yang berkaitan dengan mulut.
0 comments:
Post a Comment