



Sebenarnya Pak Naryo, Bu Ninik, dan Mas Handoko beberapa minggu sebelumnya sudah kerap datang untuk kepentingan mengurus fasilita kapel baru Domus Pacis. Tetapi menjelang tanggal 2 September 2017, mulai dengan Rabu 30 Agustus 2017 sore mereka menjadi amat intens. Bahkan Mas Budi, tenaga dari susteran CB, juga diajak oleh Mas Handoko pada Rabu itu. Mas Handoko biasa datang pada sore sepulang dari Penerbit dan Percetaan Kanisius, tempat kerjanya. Pak Naryo dan Bu Ninik juga datang ketika kantornya sudah tutup. Tetapi Pak Naryo dan Bu Ninik pada hari Sabtu 2 September 2017 sudah meninggalkan rumah dan kantornya sejak jam 08.00 pagi berkeliling ke mana-mana untuk mencari keutuhan-kebutuhan kapel. Di samping sosok-sosok itu Bu Rini, Bu Madi, dan Bu Titik juga melakukan hal-hal lain untuk kepentingan tanggal 2 September itu. Pak Loly dari Nologaten sudah beberapa hari sebelumnya melatih Kor Nologaten Plus termasuk memperbanyak teks lagu. Pak Raharjo dari Sekretariat Pastoran Pringwulung membuatkan teks Misa.



Pada pagi sekitar jam 08.00 Sabtu 2 September itu Bapak Mamik dibantu seorang bapak merangkai bunga di kapel. Karangan bunga-bunga indah menghias altar, tempat patung-patung diletakkan, dan juga bagian lain. Bu Rini yang datang pada sekitar jam 13.30 amat bergairah mengambil gambar bunga-bunga itu. Pak Loly juga datang untuk melihat tempat yang akan menjadi lokasi kor. Keyboard yang dibawa oleh Pak Loly juga langsung ditata. Pada jam 15.30 Bu Rini, Bu Madi, Bu Mardanu, dan Mas Handoko sekeluarga sudah siap menerima tamu. Kalau berbicara tamu, itu berarti ketua-ketua Lingkungan Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung, Kor Nologaten Plus, dan beberapa relawan Domus Pacis. Pada jam 16.00 mulai ada tamu-tamu yang datang. Rm. FX Sukendar, Vikaris Jendral Keuskupan Agung Semarang, termasuk yang sudah hadir. Ternyata ada juga beberapa tamu yang berseragam hitam-hitam datang. Mereka adalah tim foto yang kata Rm. Agung sekarang kerap membantu Komsos KAS.
0 comments:
Post a Comment