Sabtu, 23 September 2017
Lukas 8:4-15
8:4.
Ketika orang banyak berbondong-bondong datang, yaitu orang-orang yang dari kota
ke kota menggabungkan diri pada Yesus, berkatalah Ia dalam suatu perumpamaan:
8:5
"Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia
menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan
burung-burung di udara memakannya sampai habis.
8:6
Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan setelah tumbuh ia menjadi kering
karena tidak mendapat air.
8:7
Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, dan semak itu tumbuh bersama-sama dan
menghimpitnya sampai mati.
8:8
Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali
lipat." Setelah berkata demikian Yesus berseru: "Siapa mempunyai
telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"
8:9
Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, apa maksud perumpamaan itu.
8:10
Lalu Ia menjawab: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia
Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu diberitakan dalam
perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan sekalipun
mendengar, mereka tidak mengerti.
8:11
Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah.
8:12
Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian
datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka
jangan percaya dan diselamatkan.
8:13
Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar
firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka
percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad.
8:14
Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan
dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan
kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.
8:15 Yang jatuh di tanah yang baik itu
ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang
baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, di era global segalanya menjadi serba cepat. Orang dapat menikmati banyak kebutuhan yang tersaji secara cepat atau instan.
- Tampaknya, orang memang tak harus susah payah untuk mendapatkan banyak hal karena kemajuan pesat tekhnologi. Bahkan untuk mengetahui banyak hal orang tak perlu ke mana-mana karena banyak pengetahuan dapat diketemukan dalam media sosial yang berada dalam genggaman telapan tangan yang bernama HP.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun banyak kebutuhan dan keinginan amat mudah diraih secara amat cepat bahkan instan karena kepesatan maju dan berkembangnya tekhnologi termasuk alat-alat informasi, kesejatian hidup yang menghadirkan kebaikan kebenaran dan kemuliaan selalu terjadi dalam diri orang yang mau pelan-pelan berproses dari penangkapan segala hal lewat panca indera yang diolah dalam hati. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang menyadari bahwa kesejatian hidup selalu membutuhkan proses pengembangan diri lewat segala pengalaman susah payah hidup sehari-hari.
Ah, pada jaman kini yang tak cepat berarti tak mutu.
0 comments:
Post a Comment