Oleh
Hampir sepuluh tahun berlalu, sebagai Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang (Kom HAK KAS), saya melayani dan mendampingi Komunitas Temu Kebatinan (Tebat) Katolik. Hampir satu dekade itu, banyak hal saya lalui, renungkan, timba, dan pelajari dari berbagai tokoh lintas agama dalam rangka mengolah keheningan batin untuk mencermati tema-tema tertentu.
Sejak Mei 2008 hingga September 2017, kami sudah menghadirkan berbagai nara sumber mulai dari Sri Sultan Hamengku Buwono X, Sinuhun Tejowulan, Mas Gunritno, Kiai Budi Harjono, Gus Nuril, Bante Suryanadi, dan masih banyak tokoh agama juga para imam dan rohaniwan serta Uskup. Selama dua puluh satu tahun terakhir, Komunitas Tebat Katolik sudah menyelenggarakan tiga puluh dua kali pertemuan. Pada September 2017 ini, tepatnya Sabtu-Minggu (16-17/9) kami selenggarakan Tebat Katolik XXXII.
Ada yang istimewa dalam Tebat XXXII ini. Tebat XXXII ini secara mandiri Kom HAK Kevikepan Semarang menjadi Panitia Penyelenggara. Dengan demikian, ini merupakan Tebat Katolik I Tingkat Kevikepan Semarang. Selama ini, Kevikepan-Kevikepan di KAS yang sudah secara mandiri menyelenggarakan Tebat Katolik adalah Kevikepan Surakarta dan Kevikepan Yogyakarta. Kali ini, Kevikepan Semarang menyelenggarakannya. Syukur kepada Allah dan Puji Tuhan.
Kita semua menyadari betapa situasi dan kenyataan dunia dewasa ini amat memprihatinkan. Kejahatan dan kuasa dosa menguasa kehidupan dunia. Karenanya, dibutuhkan revolusi mental untuk membawa dunia ini kepada kebaikan. Untuk menyelamatkan dunia dewasa ini dari kehancuran dan kemerosotan moral, dibutuhkan kontemplasi dan mistisisme, yakni kesadaran batin sebagai sumber pembaruan hidup ke arah lebih baik.
Terima kasih Romo Tirta, Romo Didik dan seluruh panitia yang berkenan menyelenggarakan Tebat Katolik XXXII Kom HAK KAS sebagai Tebat Katolik I Kom HAK Kevikepan Semarang. Semoga terus berkembang dalam mengolah keheningan batin demi kian membangun peradaban kasih bagi masyarakat yang sejahtera, bermartabat dan beriman, apa pun agama dan kepercayaan kita.***
0 comments:
Post a Comment