Sunday, November 5, 2017
Dapat Stipendium Lebih Besar
"Rama, wau wonten penculikan" (Rama, tadi ada penculikan) kata Mas Handoko kepada Rm. Bambang yang baru saja pulang dari Kaliurang pada sekitar jam 22.15 tanggal 28 Oktober 2017 dan melihat Domus Pacis masih ada orang-orang yang membereskan hal-hal seperti semula setelah dipinjam untuk Misa Arwah. Ketika Rm. Bambang bertanya "Penculikan apa?", Mas Handoko menjelaskan "Kala wau, pas misa badhe wiwit, wonten tiyang estri bingung pados rama kangge misa. Criyose rama ingkang sampun sagah mimpin misa kanyata ugi njanjeni papan sanes pada hari lan jam ingkang sami. Amargi tiyang estri wau purun rama sinten kemawon, kula lajeng matur Rama Yadi ingkang sampun siap lenggah badhe tumut Misa ngriki" (Tadi, ketika misa akan mulai, ada seorang perempuan bingung mencari rama untuk misa. Katanya rama yang sudah bersedia memimpin misa ternyata juga menjanjikan kesanggupan di lain tempat pada hari dan jam yang sama. Karena perempuan itu mau menerima siapapun ramanya, kemudian saya memberi informasi kepada Rm. Yadi yang sudah duduk siap untuk ikut misa). "Wau dalu diculik ken mimpin misa nggih?" (Tadi malam diculik disuruh memimpin misa ya?) tanya Rm. Bambang keesokan harinya ketika sedang makan pagi kepada Rm. Yadi yang menjawab "Enggih, teng Wirogunan. Rama sing njanjeni mimpin misa teng umat sing sok kula layani" (Ya, di Wirogunan. Rama yang menyanggupi memimpin misa di umat yang sering saya layani). Sesudah jawaban itu Rm. Yadi masih menambah kata-kata "Rama bodho, ra ngerti nek sing Wirogunan stipendiume luwih gedhe" (Rama bodoh. Tidak tahu kalau yang Wirogunan stipendiumnya lebih besar) yang membuat rama-rama lain tertawa.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment