Sabtu, 11 November
2017
Lukas 16:9-15
16:9
Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang
tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di
dalam kemah abadi."
16:10
"Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam
perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil,
ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.
16:11
Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang
akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?
16:12
Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan
menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?
16:13
Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia
akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada
yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada
Allah dan kepada Mamon."
16:14
Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka
mencemoohkan Dia.
16:15 Lalu Ia berkata kepada mereka:
"Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu.
Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, para tokoh dan aktivis agama dapat dipandang kelompok orang yang amat memperhatikan kehidupan rohani. Dengan agama mereka bisa berbicara tentang Tuhan.
- Tampaknya, para agamawan akan berjuang agar orang sungguh taat pada tata aturan yang ada dalam agama. Mereka juga menjadi pengawas tingkah laku umat agar memperhatikan hidup ber-Tuhan dengan tekun beragama.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, semenguasai apapun seseorang akan pengetahuan tentang Tuhan dan amat fasih dan menarik kalau memberikan penjelasan tentang hubungan dengan Tuhan, kalau hidupnya hanya terkungkung dan terbius pada tata aturan dan kebiasaan-kebiasaan agama, omongan tentang kerohanian dapat jatuh hanya menjadi jualan duniawi untuk mendapatkan penghasilan uang dan kekayaan sehingga fokus hidupnya amat materialistik. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan menghayati kepemilikan materi dan kekayaan sebagai sarana menghayati hubungan dengan Tuhan untuk ikut berbuat demi kebaikan umum.
Ah, dalam kehidupan di dunia yang paling pokok adalah
cari uang.
0 comments:
Post a Comment