diambil dari http://nasional.harianterbit.com/nasional/2017/05/31
Istimewa
Jakarta - Hanter, Usia lanjut, bukan berarti tidak bisa mandiri, aktif
dan produktif. Kuncinya, terletak pada seberapa peduli masyarakat
menerapkan pola hidup sehat serta menjaga kebugaran tubuh sejak dini,
sehingga mampu menggapai hidup yang bermartabat di usia senja, dan
menjadi lansia yang sejahtera.
Kalimat diatas merupakan penjabaran dari tema yang diusung dalam
peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2017, yakni “Hidup
Bermartabat di Usia Senja, Lanjut Usia Sejahtera” dengan sub tema bidang
kesehatan “Giatkan GERMAS. Wujudkan Lansia Sehat, Aktif, Mandiri dan
Produktif”.
Hari Lanjut Usia Nasional sendiri ditetapkan pada tahun 1996 dengan
peringatan yang jatuh setiap tanggal 29 Mei. Lahirnya Hari Lanjut Usia
Nasional dilatari dengan kandungan nilai luhur budaya bangsa yang
mengharuskan adanya penghormatan terhadap sosok orang yang lebih tua.
Berbagai literatur menyebutkan, lansia merupakan sebuah siklus hidup manusia yang hampir pasti
dialami setiap orang. Ironisnya, setiap kali menyebut kata Lansia yang terbersit di benak kita adalah
seseorang yang tidak berdaya, dan memiliki banyak keluhan kesehatan.
Padahal, menurut Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan dr. Anung Sugihantono, M.Kes, Lansia sebenarnya dapat berdaya sebagai subyek dalam pembangunan kesehatan dan menjadi agen perubahan (agent of change) di lingkungan keluarga dan masyarakat sekitarnya dalam mewujudkan keluarga sehat.
Namun, upaya tersebut harus dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat sejak dini, sebagai sebuah investasi untuk mencapai masa tua yang sehat dan bahagia. Terlebih, Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2014 mencatat, jumlah Lansia di Indonesia mencapai 20,24 juta jiwa dan diperkirakan meningkat menjadi 41 juta jiwa pada 2035. Tanpa intervensi dan pengelolaan yang tepat, tentu saja besarnya jumlah Lansia ini akan menjadi bencana bagi Indonesia.
0 comments:
Post a Comment