Aloys Budi Purnomo Pr
Sahabat Peradaban Kasih yang terkasih. Inilah lima kumpulan nasihat rohani sebagai inspirasi dan motivasi yang menarik untuk direnungkan dalam rangka pertobatan demi kekudusan kita di zaman now. Bagaimanakah? Mari kita renungkan.
Pemilik hak cipta: Aloys Budi Purnomo Pr
Inspirasi dan motivasi itu selengkapnya ada dalam Bacaan Liturgi 11 Maret 2019 Hari Biasa Pekan Prapaskah I Bacaan Pertama, yakni dari Kitab Imamat 19:1-2.11-18. Mari kita baca dengan cinta.
Tuhan berfirman kepada Musa, "Berbicaralah kepada segenap jemaah Israel dan katakan kepada mereka: Kuduslah kamu, sebab Aku, Tuhan Allahmu, kudus. Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah berdusta seorang kepada sesamanya. Janganlah kamu bersumpah dusta demi nama-Ku, supaya engkau jangan melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah Tuhan.
Janganlah engkau memeras sesamamu manusia dan janganlah merampas; janganlah kautahan upah seorang pekerja harian sampai besok harinya. Janganlah kaukutuki orang tuli, dan di depan orang buta janganlah kautaruh batu sandungan; engkau harus takut akan Allahmu; Akulah Tuhan.
Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan; janganlah membela orang kecil secara tidak wajar, dan janganlah engkau terpengaruh oleh orang-orang besar, tetapi engkau harus mengadili orang sesamamu dengan kebenaran. Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah Tuhan.
Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegur sesamamu, dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia. Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah Tuhan." (Kitab Imamat 19:1-2.11-18)
Pertama, kekudusan melalui kejujuran, dengan tidak mencuri, tidak berbohong dan berdusta, tidak bersumpah dusta demi nama-Nya.
Kedua, kekudusan melalui keadilan. Caranya? Jangan memeras sesamamu manusia dan jangan merampas; jangan kautahan upah seorang pekerja harian sampai besok harinya. Jangan kaukutuki orang tuli, dan jangan kautaruh batu sandungan di depan orang buta. Inilah wujud sikap takwa kepada Tuhan.
Ketiga, kekudusan sebagai ungkapan pertobatan bisa dilakukan dengan cara ini. Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan; janganlah membela orang kecil secara tidak wajar, dan janganlah engkau terpengaruh oleh orang-orang besar. Secara positif, engkau harus mengadili orang sesamamu dengan kebenaran.
Keempat, kekudusan juga dibangun dengan cara ini. Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu. Janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia. Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu.
Kelima, tidak dendam tetapi kasihilah! Caranya? Berterus teranglah menegur sesamamu, dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia. Janganlah engkau menuntut balas. Janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Nah, bagaimana menurut UCers Sahabat Peradaban Kasih? Semoga bermanfaat. Terima kasih. Tuhan memberkati. Salam peradaban kasih.***
JoharT Wurlirang, 10/3/2019
»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Sumber: refleksi pribadi terinspirasi dari Kitab Imamat 19:1-2.11-18.
»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Aloys budi purnomo Pr
Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan; Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang;
Andalan Kerohanian Katolik Pramuka Kwarda Jateng.
Aloys budi purnomo Pr
Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan; Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang;
Andalan Kerohanian Katolik Pramuka Kwarda Jateng.
0 comments:
Post a Comment