diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 6492 Diterbitkan: 03 Agustus 2013 Diperbaharui: 21 Februari 2017
- Perayaan13 Maret
- LahirTahun 380
- Kota asalKonstantinopel (Sekarang Istambul - Turki)
- WafatTahun 420 | Oleh sebab alamiah
- KanonisasiPre-Congregation Sumber : Katakombe.Org
St. Eufrasia dilahirkan pada abad kelima dalam keluarga Kristiani yang amat saleh. Ayahnya, seorang kerabat kaisar, meninggal dunia ketika ia baru berusia satu tahun. Kaisar menjadi wali bagi dia dan ibunya. Ketika Eufrasia berusia tujuh tahun, ibunya membawanya ke Mesir. Di sana mereka tinggal di sebuah rumah yang besar dekat sebuah biara wanita.
Eufrasia terpesona dengan cara hidup para biarawati. Ia memohon kepada ibunya agar diijinkan melayani Tuhan dalam biara di mana para biarawati kudus itu tinggal. Ia masih seorang gadis kecil, tetapi ia tidak mau mengubah atau pun melupakan niatnya itu. Tak lama kemudian, ibunya membawa Eufrasia ke biara serta mempercayakan pemeliharaannya kepada pemimpin biara.
"Saya ini milik Yesus, dan karenanya saya tidak dapat memberikan diri saya kepada yang lain. Satu-satunya kerinduan saya adalah bahwa dunia sepenuhnya melupakan saya....." ~St.Eufrasia
Tahun-tahun berlalu. Ketika ibunya meninggal dunia, kaisar mengingatkan Eufrasia bahwa orangtuanya telah mengikat perjanjian pernikahan baginya dengan seorang majelis muda yang kaya. Tentu saja Eufrasia ingin hanya menjadi milik Yesus saja. Jadi, ia menulis sepucuk surat penuh hormat kepada kaisar. Di dalamnya ia menulis, “Saya ini milik Yesus, dan karenanya saya tidak dapat memberikan diri saya kepada yang lain. Satu-satunya kerinduan saya adalah bahwa dunia sepenuhnya melupakan saya. Dengan penuh hormat saya mohon kepada Yang Mulia untuk mengambil alih seluruh harta warisan keluarga saya serta membagi-bagikannya kepada mereka yang miskin. Saya mohon Yang Mulia membebaskan semua budak yang ada dalam keluarga saya. Saya juga mohon agar Baginda menghapuskan semua hutang orang kepada keluarga saya.” Kaisar sangat terharu oleh surat yang begitu indah itu hingga ia membacakannya di hadapan seluruh majelis. Kemudian ia mengabulkan semua permohonan Eufrasia.
Eufrasia menghabiskan sisa hidupnya sebagai seorang biarawati. Ia tidak pernah menyesal bahwa Tuhan telah memanggilnya untuk menjadi seorang religius. Eufrasia wafat pada tahun 420.
Eufrasia menghabiskan sisa hidupnya sebagai seorang biarawati. Ia tidak pernah menyesal bahwa Tuhan telah memanggilnya untuk menjadi seorang religius. Eufrasia wafat pada tahun 420.
Sumber : Katakombe.Org
0 comments:
Post a Comment