Monday, March 18, 2019
Mempertahankan Pagar Rm. Mangunwijaya
Kompleks Domus Pacis Puren memiliki pagar bumi berupa tembok yang mengelilingi pekarangan termasuk bangunan-bangunannya. Pagar tembok sebelah barat berada di atas tebing yang di bawahnya mengalir Sungai Gajah Wong. Sedang pagar bagian timur amat jelas sebagai bangunan warisan Almarhum Rm. Mangunwijaya. Hal ini amat jelas tampak dari gaya arsitekturnya. Barangkali semua bagian (termasuk utara, barat, dan timur) adalah sudah ada sejak tanah Domus berada dalam tanggungjawab pengelolaan Rm. Mangun. Tetapi yang bagian utara, barat, dan timur sudah berbentuk tembok umum tidak ada model konstruksi lengkung-lengkung seperti bagian timur. Barangkali, kecuali bagian timur, pagar-pagar itu sudah mengalami renovasi demi kekokohan.
Berkaitan dengan pagar-pagar itu, pada triwulan terakhir yang bagian timur mengalami keruntuhan kecil bagian atas di bagian tengah. Hal ini terjadi karena, ketika ada perbaikan listrik, bagian itu tersenggol truk yang membawa peralatan. Mengingat bagian timur, sebagai bangunan terlama yang belum pernah tersentuh perbaikan, Rm. Bambang bermaksud untuk menjaga kekokohannya. Dia minta tolong Pak Slamet Widodo dari Ambarrukmo. Pak Slamet terbiasa menangani pembangunan-pembangunan rumah. Dari pembicaraan, kalau tidak keliru pada bulan November 2018, disepakati untuk mempertahankan konstruksi arsitektur asli buatan Rm. Mangun. Pak Slamet mengatakan bahwa masih ada beberapa tempat yang harus diselesaikan sehingga baru dapat mengerjakan pada bulan Februari 2019. Tetapi di dalam pelaksanaan penanganan pagar timur Domus Pacis Puren baru mulai dikerjakan pada Senin 11 Maret 2019.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment