Sunday, March 17, 2019
Tabernakel dalam Tata Wajah Kini
Para relawan yang kerap datang di Domus Pacis Puren memang orang-orang yang kepeduliaannya lebih dalam untuk kehidupan Domus. Mereka juga masuk dalam urusan kebutuhan-kebutuhan para rama bahkan para karyawannya. Ada yang masuk memperhatikan karyawan dengan membukakan rekening bank yang disertai uang pertama. Ada yang biasa hadir untuk membantu kerja dan kesibukan Domus. Mereka berkepedulian sesuai dengan kemampuan dan komitmennya. Hal-hal yang oleh para penghuni Domus, dan mungkin oleh orang umum, sudah dilihat bagus, oleh pemerhati tertentu dianggap kurang pas. Dan karena kepeduliannya, mereka akan bertindak menanganinya dengan suka rela.
Yang baru saja terjadi adalah soal tabernakel di Kapel Santo Barnabas. Tampaknya bagi para rama itu sudah bagus. Tetapi tampaknya bagi Pak Naryo ada hal yang mengganggu. Beliau menghubungi Pak Dwijo, seorang kontraktor yang juga memiliki jiwa yang murah hati. Domus Pacis bukanlah tempat asing bagi Pak Dwijo. Bangunan induk termasuk gedung Komsos di kompleks Domus Pacis adalah warisan pekerjaan Pak Dwijo. Ketika Pak Dwijo dan Pak Naryo datang dan melihat tata tabernakel, keduanya meminta Rm. Bambang untuk memperbolehkan mengubahnya. Rm. Bambang, yang sebenarnya buta dalam hal-hal bangunan, menyetujui. Inilah yang membuat hari-hari Minggu Kedua Maret 2019 ada pengerjaan merubah wajah dinding dalam bagian timur. Pada hari Sabtu 16 Maret, pilar pada tembok diperluas. Bahannyapun diganti dengan batu granit. Cat kiri dan kanannya juga diubah warnanya untuk menonjolkan tabernakel dan salib di atasnya. Patung Tuhan Yesus dan Bunda Maria akan dicarikan tumpuan baru. Lampu Tuhan, yang menandai adanya Hosti Kudus dalam tabernakel, juga menjadi perhatian.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment