Inspirasi Yang Miskin Berbahagia Surgawi, Yang Kaya Menderita Siksa Abadi, Mengapa?
Sahabat Peradaban Kasih yang terkasih. Kisah inspiratif ini tidak bisa disimpulkan bahwa Tuhan membenci orang kaya, tidak! Oramg kaya yang tak pernah peduli kepada sesamanya, ia menderita sesudah kematiannya. Sebaliknya, orang miskin terlunta merana, mengalami kebahagiaan surgawi. Bagaimana penjelasannya?
Bacaan Liturgi 21 Maret 2019 Hari Biasa Pekan Prapaskah II Bacaan Injil Lukas 16:19-31 memberikan inspirasi dan motivasi tentang nasib orang kaya tanpa belarasa dan orang miskin yang selalu dihina. Begini kisahnya.
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok. Ia berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya.
Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham.Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Sementara menderita sengsara di alam maut, ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dengan Lazarus duduk di pangkuannya. Lalu ia berseru, "Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini!"Tetapi Abraham berkata, "Anakku, ingatlah!Engkau telah menerima segala yang baik semasa hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita.Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, sehingga mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang!"
Kata orang itu, 'Kalau demikian, aku minta kepadamu Bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku,sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingatkan mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka kelak jangan masuk ke dalam tempat penderitaan itu.' Tetapi kata Abraham,'Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu.' Jawab orang itu, 'Tidak, Bapa Abraham! Tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat.' Kata Abraham kepadanya, 'Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati." (Lukas 16:19-31)
Orang kaya itu berpusat pada diri sendiri. Sikap yang tidak berguna dan berdosa: Ia hidup dalam kemewahan yang terisolasi tapi egois dan tak peduli kepada sesama. Dosa orang kaya itu baha ia tidak memperlakukan Lazarus sebagai pribadi. Bagi orang kaya, Lazarus hanyalah bagian dari lanskap yang perlu dipedulikan! Itulah yang membuat dia mengalami siksa derita abadi sesudah mati.
Yang miskin bahagia surgawi sebab dalam kemiskinannya ia hanya bisa mengandalkan Tuhan semata. Ia mendapatkan penghiburan dan bahagia surgawi melulu oleh Tuhan.
Bagaimana menurut UCers Sahabat Peradaban Kasih? Semoga bermanfaat. Tuhan memberkati. Salam peradaban kasih.***
JoharT Wurlirang, 20/3/2019
BERKAH DALEM
Sumber: refleksi pribadi terinspirasi dari Lukas 16:19-31
»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Aloys budi purnomo Pr
Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan; Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang;
Andalan Kerohanian Katolik Pramuka Kwarda Jateng
Aloys budi purnomo Pr
Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan; Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang;
Andalan Kerohanian Katolik Pramuka Kwarda Jateng
0 comments:
Post a Comment