Hari ketiga
Oktaf Natal
Jumat, 27
Desember 2019
Yohanes 20:2-8
20:2
Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi
Yesus, dan berkata kepada mereka: "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya
dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan."
20:3
Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur.
20:4
Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat
dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur.
20:5
Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia
tidak masuk ke dalam.
20:6
Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia
melihat kain kapan terletak di tanah,
20:7
sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain
kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung.
20:8 Maka masuklah juga murid
yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, untuk hidup secara wajar orang harus melandaskan diri pada realita. Orang akan maju dan berkembang berdasarkan fakta dan data yang dihadapi.
- Tampaknya, di dalam kebersamaan untuk maju dan berkembang orang harus melandaskan diri pada kesepakatan. Di dalam pembicaraan sekalipun berlandaskan data sama orang dapat menyampaikan pendapat sesuai sudut pandang masing-masing sehingga dapat terjadi diskusi dan perdebatan.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, sekalipun menghadapi fakta dan data sama dengan kesamaan visi dan misi, orang yang dapat melihat jauh lebih dalam akan menangkap yang tampak secara lahiriah sebagai penyataan karya ilahi. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang dapat selalu sambung rasa dengan yang bertahta dalam nurani ketika menghadapi berbagai macam fakta.
Ah, omongan tentang yang ilahi itu ya ketika pas
menjalani agama.
0 comments:
Post a Comment