diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 5633 Diterbitkan: 08 Agustus 2013 Diperbaharui: 24 Desember 2019
- Perayaan30 Desember
- LahirHidup pada akhir abad ke-2
- Kota asalSalonika, Thessaly, Yunani
- Wafat30 December 304 | Martir. Di tebas dengan pedang sampai mati
- KanonisasiPre-Congregation
Santa Anysia hidup di Tesalonika pada akhir abad kedua. Ia lahir dari keluarga Kristen yang kaya dan saleh. Anysia sangat saleh. Ia hidup dalam doa dan ia memiliki kaul pribadi akan kesucian dan kemiskinan. Ia juga sering menggunakan kekayaannya untuk membantu orang-orang miskin di Tesalonika. Tesalonika adalah sebuah kota purba di Yunani dimana St. Paulus pernah singgah dan mewartakan Injil Kristus.
Pada masa itu, terjadi penganiayaan yang kejam terhadap umat Kristiani. Gubernur Tesalonika bertekad untuk mencegah semua umat Kristiani untuk berkumpul bersama dan merayakan Misa. Tetapi umat beriman secara diam-diam tetap berkumpul dan merayakan misa bersama. Pada suatu hari Anysia berusaha untuk menghadiri pertemuan tersebut. Ketika ia melewati pintu gerbang kota yang disebut Gerbang Kasandra, seorang serdadu menjadi curiga kepadanya. Ia segera menghalangi langkah Anysia serta menyelidiki kemanakah Anysia hendak pergi.
Karena amat ketakutan, Anysia melangkah mundur sambil dengan tidak sadar membuat tanda salib. Melihat itu, sang serdadu langsung menyadari bahwa gadis ini adalah seorang Kristen. Ia mencengkeram tubuhnya dengan kasar dan berusaha menyeretnya menuju kuil berhala untuk memaksa Anysia agar murtad dengan memberikan persembahan kepada dewa-dewi dalam kuil tersebut. Anysia berusaha melawan sekuat tenaga sehingga orang kafir itu menjadi semakin marah. Akhirnya, dalam puncak kemarahan, ia mencabut pedangnya dan menebaskannya ke tubuh Anysia. Anysia pun jatuh dan tewas seketika di kaki sang serdadu.
Ketika penganiayaan telah berakhir, umat Kristiani Tesalonika mendirikan sebuah gereja di tempat di mana St. Anysia telah menyerahkan nyawa bagi Kristus. Anysia wafat sekitar tahun 304.
0 comments:
Post a Comment