Kamis, 20 Juni 2013
Matius 6:7-15
6:7 Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.
6:8 Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.
6:9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
6:11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
6:12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
6:13 dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]
6:14 Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.
6:15 Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
Butir-butir Permenungan
- Katanya, berdoa adalah ungkapan hubungan dengan yang ilahi. Karena yang ilahi biasa digambarkan sebagai sosok mahabesar dan mahaagung, doa biasa menjadi kegiatan istimewa penuh dengan tatanan seremonial.
- Katanya, orang yang pintar berdoa adalah yang memiliki kemampuan merangkai kata-kata indah dalam bahasa yang tertata. Makin pintar orang itu berdoa makin panjang kata-kata dan kalimat-kalimatnya dalam susunan yang dapat memberikan kesan bahwa dia sekaligus seorang ahli sastra.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa dalam doa orang sebenarnya berjumpa dengan yang ilahi seperti hidup harian dengan orang tua yang selalu mencintai manusia apa adanya tanpa tuntutan ini itu. Doa dengan kata-kata dan kalimat-kalimat panjang bahkan bertele-tele menunjukkan bahwa pelakunya tidak memiliki hubungan mesra pribadi dengan yang ilahi.
0 comments:
Post a Comment